Dijamin Mengesankan! Coba Ikut Sahara Trip jika ke Maroko
Halo sobat surat dunia, selamat tahun baru 2023. Tiap ditanya apa harapannya, selalu sama, yakni sehat dan bahagia. Sederhana alasannya, biar bisa banyak menikmati traveling alias jalan-jalan ke banyak tempat yang baru dan belum pernah dikunjungi.
Ngomongin traveling nih, kalau napak tilas beberapa bulan lalu, tepatnya di bulan November 2022 saya dan seorang teman berwisata ke Maroko. Ini pertama kalinya kami menjejakkan kaki di Benua Afrika. Sebenarnya di Maroko tidak banyak kota yang dikunjungi karena terbatasnya waktu liburan.
Namun saran saya, kalau berwisata ke Maroko yang satu ini harus masuk list, ikut trip Sahara. Jika melihat review-review yang ada di online atau dari blog para traveler, sebenarnya banyak banget rekomendasi operator tripnya. Ada yang dapat review bagus tapi harganya lumayan mahal, dan saya mendapat rekomendasi dari pengelola Riyad tempat menginap.
Trip seharga 90 euro (Rp1.440.000) per orang tersebut berlangsung selama 3 hari 2 malam. Jika merujuk pada itinerarynya seperti ini. Hari pertama dijemput di Marrakech lalu ke Tizi – Tichka Telo unite – Ait Benhaddou – Ouarzazate – Tinghir kemudian kami bermalam di hotel yang fasilitasnya sederhana.
Lalu di hari ke-2 kami kembali berwisata ke sejumlah tempat, yakni Gorges du Dadès – Gorges du Todgha – Merzouga. Di Merzouga kami kemudian dijemput orang-orang Suku Berber buat naik unta. Nah ini nih yang sangat mengesankan. Kami tidak diinformasikan jam berapa dan bagaimana. Ujug-ujug, sekitar jam 6 sore dalam 5 menit sudah harus bersiap untuk menginap di gurun.
Hal ini jelas membuat sejumlah peserta tur kesal. Pasalnya, kami hanya diberi waktu pendek buat bersiap-siap ini itu, Sedangkan menginap di tenda tentu berbeda dengan di hotel. Kami hanya diinformasikan bawa pakaian menginap, jaket, peralatan mandi, obat-obatan pribadi dan air mineral. Sisa barang dititipkan di hotel.
Kemudian kami harus naik unta di saat matahati mulai terbenam. Jujur, saya takut banget mau nangis waktu untanya berontak. Akhirnya saya dikasih unta paling depan. Sepanjang perjalanan saya cuma baca doa dan tidak terasa hari semakin gelap dan kami naik unta selama 2 jam melintasi gurun Sahara. Pegel pake banget!
Tiba di malam hari tenda dan kamp fasilitas yang kami dapat benar-benar biasa banget. Hanya tenda dengan dua kasur tanpa penghangat ruangan. WC dan ruang makan pun bersama. Kami sempat bersitegang dengan salah satu kru yang kurang lancar bahasa Inggris. Untungnya ada peserta yang bisa bahasa Arab. Miskomunikasi pun bisa teratasi.
Kami makan malam dengan menu sederhana namun nikmat karena sudah lelah dan males debat. Di sini saya kedinginan dan tidur dengan jaket musim dingin, pakaian 3 lapis dan pake kupluk hihihi. Saat bangun tidur kami minum kopi dan langsung bersiap kembali naik unta.
Naik unta berikutnya lebih tenang dan menyenangkan karena matahari beranjak dari peraduannya. Membuat kami makin terpukau dengan keindahan gurun Sahara. Saya pun banyak berkontemplasi saat menunggangi unta. Betapa Tuhan begitu besar, kita manusia kecil. Bagaimana kehidupan para nabi dulu naik unta, hingga betapa beruntungnya saya tidak harus kerja untuk urusin unta dan lain-lain #RandomBanget.
Kemudian kami tiba di titik awal dan sudah ada supir mini van kami yang menunggu untuk membawa para peserta kembali ke Marrakech. Oiya sarapan dan makan malam sudah jadi bagian dari trip. Namun makan siang kami biasa dibawa ke restoran dengan harga turis untuk menikmati sajian khas Maroko.
Tips dari saya, banyak minum air putih dan konsumsi vitamin dan buah karena perjalanan melelahkan. Sebagai turis Indonesia, bawa kayak popmie atau mi kemasan lainnya itu sudah benar. Pasalnya lama-lama bosan juga makan sajian Maroko kalau pilihannya cuma Tajine hihihi. Terakhir, nikmati trip dengan hati riang agar semua bisa jadi pengalaman berkesan. Setuju?
Terimakasih infonya sudah lama ingin sekali ke Maroko apalagi bebas visa ya kalau tidak salah.