Program Pertukaran Pemuda Indonesia-Australia Beri Kontribusi Positif Generasi Muda
Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Dito Ariotedjo, menyampaikan harapannya saat menerima audiensi program Pertukaran Pemuda Indonesia-Australia (PPIA) di Theater Wisma Kemenpora, Senayan, Jakarta, Senin (8/1) siang.
“Hubungan Indonesia dan Australia di bidang pertukaran pemuda diharapkan terus berkembang, memberikan peluang yang lebih besar bagi generasi muda kita untuk belajar, tumbuh, dan memberikan kontribusi positif kepada komunitas global,” kata Menpora Dito didampigi Staf Khusus Komunikasi dan Hubungan Internasional Alia Noorayu Laksono dan Staf Khusus Percepatan Inovasi Pemuda dan Olahraga Hasintya Saraswati.
Pemerintah melalui Kemenpora RI menyampaikan apresiasi khususnya kepada Kedubes Australia sehingga program PPIA tahun 2023-2024 berjalan lancar dan sukses.
“Kami di Kemenpora sangat mengapresiasi dan berterima kasih kepada Kedutaan Besar Australia atas undangan siang ini dan menyukseskan kegiatan Pertukaran Pemuda Indonesia-Australia (PPIA),” tutur Menpora Dito.
Deputi Pengembangan Pemuda melalui Asdep Kemitraan Pemuda telah menyelesaikan Program Magang ini bagi 42 delegasi (21 pemuda pemudi Indonesia dan 21 pemuda pemudi Australia) di Pulau Belitung, mulai tanggal 8 Desember 2023 hingga 5 Januari 2024. Sebelumnya, peserta juga telah banyak belajar di Negara Australia khususnya di Kota Canberra dan Sydney selama satu bulan.
“Kerja sama Indonesia dan Australia melalui Indonesia-Australia Youth Exchange (PPIA) telah berlangsung selama 40 tahun. Pada November 2023, sebanyak 21 pemuda Indonesia dikirim ke Australia untuk tinggal selama satu bulan dan menjalani program magang di berbagai perusahaan,” urai Menpora Dito.
“Antusiasme ini membawa kita menuju masa depan yang lebih baik, dimana generasi muda Indonesia dan Australia berperan aktif dalam membangun hubungan yang saling menguntungkan melalui pertukaran, pemahaman perbedaan budaya, dan kolaborasi lintas budaya,” imbuhnya.
Menpora Dito berharap, usai kegiatan PPIA ini pengalaman dan ilmu yang telah diperoleh dapat dimanfaatkan di tengah masyarakat demi membangun daerah masing-masing yang lebih baik.
“Saya bangga dengan 21 delegasi pemuda dari berbagai profesi dan provinsi yang telah mendedikasikan waktunya untuk kegiatan ini. Sekembalinya, saya berharap dengan pengalaman pertukaran pelajar ini dapat membawa pola pikir positif dan pemahaman budaya untuk membangun daerah masing-masing,” papar Menpora Dito.
“Terakhir kepada Deputi Pembangunan Pemuda melalui Asisten Deputi Kemitraan Pemuda diharapkan melakukan evaluasi terhadap outcome dan efektivitas program. Ke depan, para calon delegasi diharapkan tidak hanya belajar pemahaman budaya dan seni, namun juga membandingkan budaya kerja dan budaya organisasi masing-masing negara,” tegasnya.
“Calon delegasi akan menjalani proses seleksi yang ketat berdasarkan tingkat kompetensinya dan diwajibkan membawa rencana proyek atau program perubahan. Sekembalinya mereka, rencana ini akan dilaksanakan di wilayah masing-masing untuk memastikan pemanfaatan dan efektivitas hasil program,” pungkas Menpora Dito.
Deputi Pengembangan Pemuda Raden Isnanta menyampaikan, peserta 21 pemuda pemudi Australia dan 21 pemuda pemudi Indonesia telah memperoleh banyak pengalaman dan ilmu selama bertukar budaya dan kehidupan sehari-hari di kedua negara melalui workshop, seminar, diskusi dan pengalaman sosial.
“Pengalaman dan ilmu itu pastinya akan menjadi bekal pemuda pemudi kedua negara masing-masing untuk menjadi pemimpin besar dimasa depan serta menjadi tokoh muda di berbagai bidang di negara masing-masing,” kata Isnanta didampingi Asdep Kemitraan Pemuda Chairil Adha.