Ribuan Orang Datang Untuk Melihat Festival Indonesia DI Belarus. Stand Makanan Habis Di Serbu Pengunjung.
Untuk pertama kalinya sejak pembukaan hubungan diplomatik dengan Belarus 25 tahun lalu, Indonesia menggelar festival dan pameran di Belarus. Kegiatan tersebut langsung menyedot perhatian warga setempat. Di tengah musim dingin di Belarus, lebih dari 9.100 orang mengunjungi BelExpo untuk mengetahui dan merasakan nuansa Indonesia pada festival dan pameran yang berlangsung tanggal 24-25 November 2018.
Sejumlah perusahaan terkenal dari Indonesia memamerkan produk-produknya. Sementara Dharma Wanita Persatuan KBRI Moskow menampilkan kuliner Indonesia seperti nasi goreng, mi goreng, lumpia dan kue-kue khas Indonesia yang ludes sebelum acara ditutup secara resmi. Terdapat juga workshop membatik, pameran foto pariwisata Indonesia, museum seni budaya Indonesia, dan pelayanan informasi tentang Indonesia.
Di panggung utama ditampilkan pertunjukan gamelan dan berbagai tarian daerah Indonesia yang dipersembahkan oleh Grup Kesenian Dadali Gamelan dan Kirana Nusantara Dance KBRI Moskow yang menyemarakan festival dan pameran. Yang menarik perhatian pengunjung adalah gamelan yang merupakan alat musik unik membentuk suatu orkestra. Selain itu, para pengunjung juga terkagum-kagum karena sebagian besar pemain gamelan dan penari berkewarganegaraan Rusia pecinta Indonesia.
“Ini adalah pertama kalinya masyarakat Belarus dapat menyaksikan penampilan gamelan dan berbagai tarian Nusantara Indonesia secara langsung. Kegiatan festival dan pameran merupakan salah satu dari rangkaian acara peringatan 25 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Belarus. Sebelumnya telah diselenggarakan Forum Bisnis Indonesia-Belarus dan seminar tentang hubungan kedua negara dan tantangannya ke depan,” kata M. Wahid Supriyadi, Dubes RI untuk Federasi Rusia dan Republik Belarus dalam sambutan pembukaan.
Pembukaan festival dan pameran dihadiri oleh sejumlah pejabat dan tamu undangan. Di antara yang hadir adalah Irina Dorofeeva, Wakil Ketua Kerja Sama Persahabatan Parlemen Belarus-Indonesia, Sergei Terentiev, Direktur Departemen Asia, Australia dan Oseania Direktorat Jenderal Asia, Afrika dan Amerika Latin Kementerian Luar Negeri Republik Belarus, Vladimir Ulakovich, Ketua KADIN Belarus, perwakilan Kementerian Kebudayaan Republik Belarus dan perwakilan Kantor Pemerintah Kota Minsk.
Sementara dari Indonesia hadir pejabat senior Kementerian Luar Negeri RI, Dewi M. Kusumaastuti, Sekretaris Direktorat Jenderal Industri Kecil dan Menengah Kementerian Perindustrian RI, Eddy Siswanto dan pejabat Kementerian Pariwisata RI, Agus Setiawan.
Dalam sambutan pembukaan, Sergei Terentiev menyampaikan bahwa orang-orang Indonesia mengenal baik merek produk Belarus seperti traktor, Belaz (dump truck), dan potasium. Menurutnya, tugas bersama sekarang ini adalah menjadikan Indonesia lebih terkenal di Belarus.
“Kami yakikankan kepada teman-teman Indonesia bahwa hati kami selalu terbuka untuk anda, orang Indonesia,” kata Sergei Terentiev.
Para pengunjung beramai-ramai mencoba mengenakan pakaian daerah untuk berfoto atau swafoto dengan latar belakang gambar panorama wisata Indonesia. Bahkan tidak sedikit yang rela antri untuk bergantian mengenakan pakaian daerah Indonesia dan berfoto.
Festival dan pameran yang diprakarsai oleh Kedutaan Besar RI di Rusia merangkap Belarus (KBRI Moskow) ini didukung oleh Kementerian Luar Negeri RI, Kementerian Pariwisata RI, Kementerian Luar Negeri Belarus, KADIN Belarus, Pemerintah Kota Minsk dan BelExpo, serta sejumlah sponsor. Tujuan festival dan pameran adalah sebagai bagian dari diplomasi ekonomi Indonesia untuk lebih mempromosikan perdagangan dan pariwisata, serta seni budaya Indonesia di Belarus.
Tahun 2017 total perdagangan Indonesia-Belarus sekitar USD 205,3 juta, meningkat 23,27% dari tahun 2016. Sementara wisatawan asal Belarus ke Indonesia tahun 2017 sebanyak 4.098 orang, meningkat 31% dari tahun 2016.
Menurut Dubes Wahid yang juga diminta berbicara dalam forum ASEAN-Belarus Business Forum tanggal 22 Nopember 2018, berbeda dengan kecenderungan perdagangan ASEAN-Belarus yang menurun 8%, hubungan perdagangan Indonesia-Belarus justru semakin meningkat. Walaupun hanya berpenduduk sekitar 10 juta, Belarus merupakan pintu masuk pasar Eurasian Economic Union (EAEU) yang berpenduduk sekitar 183 juta orang dan Uni Eropa.
Festival dan pameran yang baru pertama kalinya diselenggarakan ini juga menarik perhatian media setempat terlihat dari liputan yang luas di saluran-saluran televisi utama, radio maupun media cetak dan on-line. Pihak BelExpo sendiri mengakui bahwa acara ini adalah salah satu yang terbesar selama ini dari sisi jumlah pengunjungnya.