Indonesia Raih Medali Emas dan Perak di Rusia
Aksi para pendukung Tim Merah Putih ini bukan saja memberikan semangat kepada para atlet Indonesia yang bertanding, tetapi aksi unik ini menjadi perhatian penonton lainnya yang hadir di arena pertandingan. Para pendukung Indonesia yang merupakan para mahasiswa Indonesia di Kazan tiada henti-hentinya meneriakan yel-yel, sorak rorai dan menabuh ember-ember, serta mengibar-ngibarkan bendera Merah Putih.
Ketegangan dirasakan juga oleh para pendukung Indonesia ini ketika skor atlet Indonesia tertinggal dari lawannya, atau saat skor saling kejar-kejaran, dan menjelang akhir pertandingan. Namun, dukungan terus diberikan dengan sorak sorai, teriakan, yel-yel, dan tabuhan ember-ember.
Tidak sedikit juga warga Rusia yang turut mendukung Tim Indonesia, termasuk anak-anak. Hadir juga Azis Nurwahyudi, Wakil Kepala Perwakilan KBRI Moskow dan sejumlah warga Indonesia dari Moskow yang datang ke Kazan yang berjarak 815 km dari ibukota Rusia ini untuk memberikan dukungan langsung kepada Tim Indonesia. Azis Nurwahyudi bertemu juga dengan Tim Indonesia.
Salah satu yel-yel yang dinyayikan pendukung Indonesia dan menggema di arena pertandingan adalah “Hari ini kutinggalkan pelajaran. Diam-diam aku nonton pertandingan. Kata orang aku ini kesurupan. Demi Garuda apapun kulakukan. Garuda, Garuda ooo… ooo… Garuda, Garuda ooo… ooo…”
Para mahasiswa yang dikoordinir oleh Ahmad Nabawi, salah satu mahasiswa Indonesia di Kazan, dengan setia memberikan dukungan selama kejuaraan berlangsung dari tanggal 7 hingga 13 Oktober 2019 untuk kategori perorangan ini, termasuk semi final sehari sebelumnya.
Di final Indonesia menempatkan ganda putra, ganda putri, dan ganda campuran yang semuanya berhadapan dengan pemain China.
Medali emas dipersembahkan oleh pasangan ganda putra, Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin setelah mengalahkan Di Zhi Jian/Wang Chang (21-19, 21-18). Lagu kebangsaan Indonesia Raya berkumandang di Kazan Gymnastic Center. Para pendukung Indonesia bersama-sama menyanyikan lagu Indonesia Raya sambil memberikan hormat kepada bendera Merah Putih yang dinaikan. Nampak pula anak-anak Rusia yang turut berdiri sambil menghormat bendera Merah Putih menirukan pendukung Indonesia.
Sementra itu, medali perak diraih pasangan ganda putri Febriana Dwipuji Kusuma/Amalia Cahaya Pratiwi dan pasangan ganda campuran Leo Rolly Carnando/Indah Cahaya Sari Jamil. Satu medali lainnya, yaitu medali perunggu disumbangkan Yonathan Ramlie untuk nomor tunggal.
Sebelumnya, pada 5 Oktober lalu di final untuk kategori beregu, tabuhan ember-ember, yel-yel dan sorak sorai pendukung Indonesia juga mengantarkan Tim Indonesia meraih medali emas. Tim Indonesia berhasil mengalahkan China dengan skor 3-1. Lagu kebangsaan Indonesia Raya berkumandang juga di Kazan Gymnastic Center dan bendera Merah Putih berada di atas bendera China, Jepang, dan Thailand saat dinaikan di puncak acara penyerahan piala. Kejuaraan beregu ini berlangsung tanggal 30 September sampai 5 Oktober 2019 di tempat yang sama.
Tim Bulutangkis Indonesia yang merupakan atlet-atlet masa depan Indonesia ini dipimpin langsung oleh legendaris bulutangkis Indonesia dan dunia, Susy Susanti dan Alan Budikusuma.
Azis Nurwahyudi mengatakan keikutsertaan Tim Bulutangkis Indonesia pada kejuaraan ini juga bagian dari diplomasi. Dengan keikutsertaan dan prestasi ini, Indonesia menjadi lebih dikenal, khususnya di kalangan masyarakat Rusia, dan umumnya di seluruh dunia.
“Kita melihat Alan Budikusuma memberikan coaching clinik bulutangkis kepada para peserta dari berbagai negara di sela-sela kejuaraan ini yang merupakan bagian dari diplomasi. Selamat kepada Tim Bulutangkis Indonesia atas prestasi yang diraih,” kata Azis Nurwahyudi.