Promosi Produk dan Musik Indonesia di Houston Secara Virtual
Virtual Indonesian Festival (VIF) 2020 di Houston dimeriahkan oleh Jaya Suprana, pianis sekaligus CEO Museum Rekor Indonesia, Vina Panduwinata, Ikang Fawzi dan James F. Sundah yang merupakan musisi kenamaan tanah air. Selain itu hadir pula secara virtual Chintami Atmanegara yang menampilkan busana rancangannya.
Indonesia melalui perwakilan KJRI Houston menyelenggarakan Virtual Indonesian Festival (VIF) 2020 di Houston, bekerja sama dengan Indonesian Chamber of Commerce Southeastern Central USA (22/08/2020). VIF diselenggarakan untuk mempromosikan produk-produk Indonesia, pertunjukan tari, musik dan kuliner nusantara.
Indonesian Festival diselenggarakan secara rutin setiap tahunnya, namun karena adanya pembatasan akibat COVID-19, tahun ini digelar secara virtual. VIF justru menjadi festival yang unik karena para penjual dan pengunjung dipertemukan secara borderless/tidak berbatas waktu dan jarak.
Tidak kurang dari 25 penjual dari Indonesia maupun Amerika Serikat yang menawarkan produk-produk andalannya. Para penjual mempromosikan produknya melalui video yang dibuat semenarik mungkin. Para pembeli yang berminat kemudian dapat menghubungi secara langsung penjualnya.
Berbagai produk-produk Indonesia yang dipromosikan di VIF ini antara lain, Apparel, Fashion, Food, Craft, Service, serta produk lainnya. VIF merupakan wadah yang tepat untuk dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia yang sedang merintis usaha/bisnis ke luar negeri maupun pengembangan usaha expor dan impor dengan AS.
“Tahun ini kita melakukan adjustment tapi kita tetap merayakan hari kemerdekaan Indonesia. Penting sekali bagi kita untuk melanjutkan transaksi bisnis kita di dalam new normal saat ini,” ujar Wakil Menteri Luar Negeri RI Mahendra Siregar saat membuka VIF.
Pada tahun 2019, volume perdagangan Indonesia-AS sebesar US$27.88 miliar dengan surplus di pihak Indonesia sebesar US$12.41. Total volume perdagangan Indonesia – AS periode Januari – Juni 2020 sebesar USD 13.7 milyar dengan posisi surplus di pihak Indonesia sebesar USD 6.37 milyar.