Indonesia Pamerkan Warisan Budaya di Jantung Belanda
Keindahan Borobudur yang dibasuh matahari senja terpampang nyata dalam pigura di Yunus Emre Institute, Amsterdam, Belanda. Berjajar dengan Komodo, Tari Bali, Tari Saman dan seni membatik, total 15 warisan budaya Indonesia yang telah diakui sebagai warisan dunia oleh UNESCO dipamerkan di jantung kota Amsterdam, Belanda.
Pameran foto bertajuk “Unity in Diversity” ini merupakan kolaborasi kedutaan besar negara-negara anggota MIKTA, yaitu Meksiko, Indonesia, Korea Selatan, Turki dan Australia di Belanda.
Pameran yang dibuka mulai tanggal 9 hingga 30 Desember 2020 dan dihadiri oleh 5 Duta Besar negara anggota MIKTA ini mempertunjukkan warisan budaya berwujud dan tak berwujud negara anggota MIKTA yang tercatat oleh UNESCO.
“Pameran ini bukan hanya sekedar mempertunjukkan kekayaan budaya semata. Semangat persatuan dan perdamaian yang diusung 5 negara yang memiliki budaya yang berbeda-beda, justru menjadi pesan utama kegiatan ini.” pesan Dubes Mayerfas pada pembukaan pameran, 10 Desember 2020.
Forum kerja sama MIKTA (Meksiko, Indonesia, Korea Selatan, Turki dan Australia) pertama kali digagas pada pertemuan informal Menteri Luar Negeri G20 di Los Cabos, Meksiko, bulan Februari 2012. Pada 2013, MIKTA resmi berdiri setelah berlangsungnya pertemuan pertama MIKTA Foreign Ministers’ Meeting di sela-sela Sesi ke-68 Sidang Majelis Umum (SMU) PBB. Sebagai forum ‘middle power’, MIKTA berperan sebagai ‘consensus maker’ dan ‘bridge builder’ antara negara-negara berkembang dan maju.
Pada pameran foto kali ini menampilkan 75 foto warisan dunia yang terdapat di 5 negara anggota MIKTA yang menggambarkan 75 tahun Perserikatan Bangsa-Bangsa. Masing-masing negara menampilkan 15 foto yang mewakili warisan dunia yang terdapat di negaranya.