Indonesia Kembali Beraksi di ‘Kota Panda” Chengdu, Tiongkok
Setelah absen satu tahun karena pandemi COVID-19, Indonesia, tetap dengan warna kebanggaan Merah Putih kembali beraksi pada 104th China Foods and Drinks Fair (CFDF) di Chengdu, Sichuan tanggal 7-9 April 2021. Penetrasi pasar baru sekaligus penguatan brand image menjadi dua target yang sukses tercapai dalam partisipasi Indonesia di ajang pameran CFDF tahun ini.
Partisipasi Indonesia pada ajang pameran 104th CFDF membuahkan hasil yang cukup menggembirakan. Nilai transaksi yang dibukukan tercatat sebesar Rp.405,9 juta rupiah pada penjualan langsung (Business to Customers) dan potensi turn-over dalam satu tahun sebesar lebih dari 27,3 miliar rupiah (Business to Business). Pameran yang berlangsung di selatan Kota Panda ini memiliki luas total 210.000 meter persegi dengan 4000 booth. Paviliun Indonesia berdiri di atas area seluas 162m2, berlokasi tepat di jalur utama Hall 3, International Exhibition Center of Western China International Expo City, sehingga menarik banyak sekali pendatang pameran termasuk awak media Tiongkok yang berkunjung untuk melakukan liputan khusus.
“Merujuk pada data Kepabeanan Tiongkok, total bilateral trade Indonesia dengan Tiongkok periode Januari sampai Februari 2021 mencapai USD15,8 miliar, meningkat sebesar 41.6 persen, dibandingkan total perdagangan kita tahun lalu dalam periode yang sama. Nilai ekspor kita ke Tiongkok pada periode ini mencapai USD7,6 miliar. Ada peningkatan sebesar 30.4 persen dari tahun lalu dalam periode yang sama. Melalui pameran ini tentunya kami berharap semakin banyak ragam produk makanan dan minuman Indonesia, yang berkualitas, merambah pasar Tiongkok, untuk mendorong peningkatan nilai ekspor produk Indonesia ke Tiongkok,” ujar Djauhari Oratmangun, Dubes RI untuk RRT merangkap Mongolia.
KBRI Beijing, ITPC Shanghai, dan Kantor Perwakilan BI di Beijing bersama tujuh perusahaan makanan dan minuman Indonesia memamerkan berbagai produk Indonesia seperti kopi bubuk , biji kopi, mie instan, biskuit dan wafer berbagai rasa, hingga kerupuk udang.
Paviliun Indonesia juga memamerkan platform belanja digital idnstore.cn yang menjadi salah satu gerbang ekspor produk UMKM Indonesia ke Tiongkok, yang saat ini sudah menampung lebih dari 2600 UKM dengan lebih dari 21.000 produk yang beragam.
Pameran tersebut menjadi event reguler terbesar di wilayah Barat dan Barat Daya Tiongkok. Dengan captive market 300 juta jiwa, calon buyer berdatangan dari propinsi Sichuan, Yunnan, Chongqing, Shaanxi, hingga Xinjiang di sisi paling barat Tiongkok. Pameran ini turut diramaikan oleh partisipasi perusahaan-perusahaan dari negara-negara Korea Selatan, Thailand, Polandia, Denmark, Singapura, Australia, Rusia, New Zealand, dan Taiwan.