Mengenal Jenjang Sekolah di Prancis
Tak terasa sudah masuk Oktober saja. Sudah satu bulan berlalu sejak la rentrée.
Ya! Tanggal 1 September 2022 yang lalu adalah hari dimulainya tahun ajaran baru 2022-2023 di Prancis. Kamis itu, anak-anak dari usia école maternelle (Taman Kanak-kanak) hingga perguruan tinggi kembali ke bangku sekolah setelah hampir dua bulan libur musim panas. Memang hari pertama masuk sekolah dipilih pada tanggal 1 September. Kecuali kalau 1 September jatuh pada akhir pekan, tentunya!
Mulai tahun 2019 pemerintah Prancis mencanangkan wajib belajar 15 tahun. Bukan dengan menambah waktu sekolah, tapi dengan memajukan usia awal wajib belajar, yang tadinya dari 6 tahun ke 3 tahun. Anak-anak umur 3-16 tahun di Prancis, berkewarganegaraan Prancis maupun asing, berhak dan wajib mendapatkan pendidikan.
Apakah sobat Surat Dunia sudah mengenal jenjang pendidikan wajib di Prancis? Mari kita bahas satu persatu !
Ecole Maternelle
Anak-anak usia 3-6 tahun ini masuk dalam kategori siswa Ecole Maternelle, setingkat Taman Kanak-kanak di Indonesia. Seperti halnya TK di Indonesia, Ecole Maternelle terdiri dari 3 tingkatan; petite section (setingkat dengan Kelompok Bermain), moyenne section (setingkat TKA), dan grande section (setingkat TKB).
Beberapa sekolah menyelenggarakan kelas toute petite section yang menampung anak usia 2-3 tahun. Kebijakan ini tergantung ketersediaan lokal, guru, dana dari mairie, dan tentu saja permintaan warga.
Ecole Elémentaire
Berbeda dengan di Indonesia yang Sekolah Dasarnya berlangsung selama 6 tahun, école élémentaire di Prancis hanya 5 tahun. Terdiri atas cours préparatoire (CP), cours élémentaire première année (CE1), cours élémentaire deuxième année (CE2), cours moyen première année (CM1), dan cours moyen deuxième année (CM2), setingkat dengan kelas 1 hingga kelas 5 SD di IndonesiaDi akhir masa belajar di élémentaire ini, tak ada ujian kelulusan selayaknya di Indonesia. Setiap anak, kecuali yang sangat bermasalah dalam mengikuti pelajaran, akan naik ke tingkat sekolah menengah (collège).
Collège
SD yang 5 tahun dibayar dengan SMP yang 4 tahun! Ya, kelas 6 di Prancis dilaksanakan di collège. Penamaan kelas mulai tingkat collège ini unik, karena mundur. Dimulai dengan 6e (sixième, setingkat dengan kelas 6 SD), 5e (cinquième, setingkat dengan kelas 1 SMP), 4e (quatrième, setingkat dengan kelas 2 SMP), dan diakhiri dengan 3e (troisième, setingkat dengan kelas 3 SMP).
Di tingkat 3e ada ujian akhir untuk meraih diplôme national du brevet. Namun ujian ini tidak menentukan kelulusan. Ujian ini lebih untuk menguji kesesuaian kurikulum. Dan menjaga tradisi bahwa dahulu untuk menjadi guru, harus minimal memiliki ijazah brevet ini. Kelulusan collège ditentukan dengan nilai rapor harian.
Lycée
Pada akhirnya, wajib belajar di Prancis berujung sama dengan di Indonesia; seusai lulus SMA atau lycée yang berlangsung selama 3 tahun. Pembagian kelas di lycée melanjutkan hitung mundur di collège; 2e (seconde), 1e (première), dan terminale yang tak menggunakan angka lagi. Di akhir masa lycée inilah baru diadakan ujian untuk meraih ijazah yang berguna ke depannya; baccalaureat atau yang akrab disebut bac saja. Bac ini menentukan kelulusan lycée dan diperlukan untuk mendaftar kuliah atau melamar pekerjaan.
Tidak Bersekolah?
Yang diwajbkan di Prancis adalah pendidikannya, bukan sekolahnya!
Jika orang tua merasa mampu menjamin pendidikan untuk anak-anaknya tanpa institusi sekolah, mereka harus mendeklarasikannya ke Directeur académique des services de l’éducation nationale (Dasen). Semacam homeschooling terdaftar.
Setiap awal tahun ajaran, mairie (kantor pemerintah kota setingkat kecamatan) akan mendaftar anak-anak usia wajib belajar. Daftar ini diperbarui tiap bulannya. Mairie juga melakukan pemeriksaan bagi keluarga yang ingin melakukan homeschooling. Pemeriksaan ini dilakukan tiap 2 tahun hingga anak mencapai usia 16 tahun.
Orang tua yang tidak mendaftarkan anaknya ke sekolah tanpa alasan jelas akan mendapatkan peringatan resmi dari Dasen. Jika tidak mengindahkan peringatan Dasem ini, orang tua terancam penjara selama 6 bulan dan denda sebesar 7500 euro. Mereka yang melakukan homeschooling tanpa izin, terancam denda sebesar 1500 euro.
Sesudahnya?
Remaja usia 16-18 tahun wajib melakukan “pelatihan”. Pelatihan ini dalam artian bekerja, kursus, atau tentu saja bersekolah di perguruan tinggi. Tidak boleh menganggur, lah!
Mairie yang mengatur pelaksanaan kewajiban ini. Dan mereka yang berkewajiban untuk menawarkan solusi lain kepada para pemuda yang mengalami kegagalan dalam melakukan pelatihan yang dipilihnya.
Referensi:
Terimakasih Alfi atas infonya, Prancis sangat perduli ya dengan pendidikan generasi bangsanya. Semoga di Indonesia bisa seperti itu setiap anal berhak untuk menempuh pendidikan.
Informatif.
Alhamdulillah. Semoga bermanfaat 🙏
Mba, mau nanya. Sy ada rencana pindah mengikuti suami di prancis. Anak sy usia 16 th kelas 11 sekolah kejuruan mengambil jurusan desain komunikasi visual.
Mohon saran bagaimana jika anak sy pindah ke sana tanpa menunggu kelulusan di sini. Dan syarat2nya apa saja
Aamiin 🤲
Mohon maaf jarang cek komentar 🙏
Rencana pindahnya kapan? Apakah sudah ada alamat di Prancis? Kalau sudah, coba cek apakah ada lycée profesional yang sesuai dengan jurusan ananda di kota tempat tinggal atau sekitarnya. Dari situ bisa dicek syarat pindah sekolah, apakah bisa langsung ke sekolah (biasa untuk swasta) atau harus melalui Dasen (standar untuk sekolah negeri).
Harap diingat bahwa awal tahun ajaran di Prancis dimulai bulan September. Pendaftaran sekolah sudah dimulai sejak Januari. Pindah di tengah tahun ajaran agak sulit. Apalagi ini sudah kelas 11 di mana sudah ada penjurusan lebih spesifik kalau di Prancis.
Semoga lancar-lancar semuanya 🙏