Perayaan 74 Tahun Persahabatan Diplomatik Indonesia – Rusia
Di tengah cuaca dingin kota Moskow, pada Rabu (7/2) KBRI Moskow bersama Friendship Society with Indonesia (FSWI) menggelar perayaan 74 tahun pembukaan hubungan diplomatik Indonesia dan Rusia di restoran Caspian di kawasan elit Stariy Arbat, Moskow.
Kegiatan dihadiri 150 undangan, diantaranya pejabat Kemlu Rusia dan Pemkot Moksow, pejabat Dewan Federasi Rusia, anggota FSWI, akademisi, Indonesianis, penggiat seni budaya, wakil dari Permira Moskow (Persatuan Mahasiswa Indonesia di Rusia), dan staf KBRI.
Dubes RI dalam sambutannya menyebut, persentuhan Rusia dengan Indonesia dimulai saat Tsar Nicholas II berkunjung ke Hindia Belanda dan menugaskan Modest Bakunin sebagai Konsul Jenderal pertama dan satu-satunya Rusia di Batavia pada 1894.
“Pada 1946 wakil Uni Soviet mengangkat “Indonesia’s Question” di DK-PBB yang berujung pada pengakuan Belanda atas kedaulatan Indonesia,” ujar Dubes Tavares. “Selanjutnya Menlu RIS Muhammad Hatta pada 3 Februari 1950 membalas positif telegram Menlu USSR Andrey Vysinsky yang memberi pengakuan Uni Soviet atas kemerdekaan Indonesia dan undangan menjalin hubungan diplomatik. Pada 1954 kedua negara membuka kantor perwakilan diplomatik di masing-masing negara,” tuntas Dubes Tavares.
Dubes Tavares juga menyebut berbagai landmark peningalan Uni Soviet di Indonesia, seperti Rumah Sakit Persahabatan, Stadion GBK Senayan, jalan raya Tangkiling di Palangkaraya, pabrik Krakatau steel di Cilegon, dan terakhir patung Yuri Gagarin yang menjadi saksi bisu kedekatan hubungan kedua negara selama 74 tahun ini.
“Untuk kerjasama perdagangan, hingga November 2023 nilainya mencapai US$.3,05 miliar dengan komoditas perdagangan bilateral antara lain gandum, pupuk, CPO, karet alam dsb. Untuk realisasi investasi Rusia di Indonesia tahun 2023 mencapai US$ 114,1 juta di 3965 proyek yang menempatkan Rusia sebagai investor ke-23 terbesar di Indonesia. Sementara angka kunjungan warga Rusia hingga November 2023 mencapai 143.485 orang atau 1,38% dari total turis ke Indonesia yang berjumlah 10,409,411 orang. Turis Rusia menempati peringkat ke-5 turis Eropa terbanyak setelah Inggris, Jerman, Prancis, dan Belanda,” ujar Dubes Tavares.
Selama 3 jam acara, para hadirin dihibur berbagai tari oleh penari Kirana Nusantara Dance binaan KBRI Moskow dan ensembel Okolitsa, Moskow serta beberapa lagu oleh mahasiswa Indonesia, Perwil Hakim. Sejumlah hadirin juga beberapa kali meminta waktu untuk toast menyampaikan harapan bagi hubungan Indonesia dan Rusia yang lebih baik.
“Hubungan Rusia-Indonesia secara tradisional dibangun di atas prinsip-prinsip persahabatan yang saling menghormati dan terus berkembang,” ujar Acting Direktur Asia III Kemenlu Rusia, Vadim Velikhanov. “Karena itu hubungan kedua negara berlangsung baik, seperti ditunjukan pada pertemuan Presiden Putin dan Presiden Joko Widodo di berbagai venue, kedekatan hubungan bilateral di bidang perdagangan, investasi, pendidikan, budaya, pariwisata, dialog antar-agama dan antar-masyarakat, serta kerja sama konstruktif di berbagai forum multilateral, termasuk di G20 dan ASEAN.”
Sedangkan Presiden FSWI Ruslan Bayramov menyatakan perayaan ulang tahun hubungan diplomatik kedua negara memiliki arti penting untuk mengingatkan intensitas interaksi kedua negara di berbagai bidang.“Sejak dibentuk tahun 2022 lalu, FSWI sudah menjalin kontak dengan banyak pengusaha Indonesia dan berbagai komitment kerja sama sudah diperoleh di berbagai bidang ekonomi maupun budaya,” ujar Ruslan Bayramov, pengusaha Rusia asal Azerbaijan ini.