Pentas Seni Budaya “Persahabatan Indonesia-Rusia”

Dalam pentas seni budaya yang merupakan kolaborasi antara KBRI Moskow bekerja sama dengan lembaga Friendship Society with Indonesia (FSI) dan Russian Association for International Cooperation (RAIC), ditampilkan kolaborasi seni budaya kedua negara, berupa tarian Indonesia oleh sanggar tari Kirana Nusantara Dance binaan KBRI Moskow, tarian Rusia oleh Moscow City Creative Group Folk Ensamble “Kladets” pimpinan Vyacheslav Urshov, demonstrasi pencak silat oleh Russia Pencak Silat Federation pimpinan Valeri Maistrovoy, dan lantunan lagu-lagu Indonesia dan Rusia yang dibawakan penyanyi bariton Raymond Sihombing, diaspora Indonesia yang bermukim di Moskow.

Selain itu di layar raksasa pentas disajikan film promosi pariwisata “Wonderful Indonesia” produksi Kemenparekfaf RI dan film dokumenter kunjungan PM Uni Soviet Nikita Kruschev ke Bali tahun 1960 dan kunjungan Presiden Soekarno ke Moskow tahun 1961.

Di atrium pentas seni budaya dipajang pula 15 foto-foto arsip yang menampilkan korespondensi pejabat Uni Soviet dan Republik Indonesia mengenai pengakuan kedaulatan Indonesia dan pembukaan hubungan diplomatik Indonesia – Uni Soviet, foto kunjungan dan pertemuan Pemimpin kedua negara dalam berbagai kesempatan, maupun foto-foto kegiatan KBRI Moskow.

Kegiatan pentas seni budaya ini juga dalam rangka memperingati 73 Tahun hubungan Diplomatik RI-Rusia. Acara dibuka resmi oleh Duta Besar RI untuk Federasi Rusia merangkap Republik Belarus, Jose Tavares, bersama-sama dengan Wakil Direktur Asia III Kementerian Luar Negeri Federasi Rusia, Vadim Velikanov, Ketua Umum RAIC, Sergey Palashnikov dan Ketua FSI, Ruslan Bayramov.

Dalam sambutan pembukaan, Dubes Tavares menyampaikan bahwa hubungan bilateral Indonesia dan Rusia sesungguhnya telah terjalin jauh sebelum dibuka resmi pada tahun 1950. Hal ini ditunjukan dengan adanya catatan sejarah perjalanan penjelajah Rusia, Nikolay Miklouho-Maclay yang singgah di Jakarta (dulu Batavia) pada tahun 1873 dan juga menyinggahi sejumlah daerah lain di Indonesia seperti Maluku, Flores dan Timor (Nusa Tenggara).

Disinggung pula oleh Dubes Tavares mengenai kunjungan putra mahkota Prince Nikolai Romanov ke Batavia, Bogor, Garut dan Bandung di tahun 1890 dan pengangkatan Mikhail Bakunin sebagai Konsul Rusia di Batavia pada 1894 – 1899.

“Selama kurun 73 tahun ini, kerja sama kedua negara menunjukkan perkembangan yang baik di berbagai bidang, mulai dari politik, militer, perdagangan, investasi, pariwisata, pendidikan, sosial budaya, dan sebagainya,” tutur Dubes Tavares.

“Masih banyak peluang kerjasama yang dapat ditingkatkan, mengingat komoditas dan produk kedua negara bersifat komplementer. Indonesia misalnya mengekspor palm oil, karet alam, produk perikanan, kopi, teh, alas kaki dan tekstil, sedangkan Rusia mengekspor gandum, pupuk dan produk berteknologi maju,” pungkas Dubes Tavares.

Menutup sambutannya, Dubes Tavares menyampaikan bahwa Indonesia-Rusia merupakan sahabat lama yang memiliki komitmen yang sama untuk terus memperat persahabatan dan kerja sama bilateral untuk mencapai kemajuan bersama.

Pejabat Kemlu Rusia Vadim Velikanov mengapresiasi inisiatif KBRI Moskow, RAIC dan FSI dalam menyelenggarakan acara peringatan 73 tahun hubungan diplomatik dan berharap momen ini akan semakin memperkuat hubungan kedua negara. “Indonesia adalah mitra penting Rusia di kawasan dan semoga kemitraan stretagis antara kedua Rusia akan semakin memperkokoh hubungan kita di berbagai bidnag,” ujar Velikanov.

Momen seremonial peringatan 73 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Rusia ditandai dengan prosesi penandatanganan foto Soekarno-Nikita Kruschev dan foto Presiden Joko Widodo-Presiden Vladimir Putin oleh Dubes Jose Tavares, Vadim Velikanov, Sergey Kalashnikov, dan Ruslan Bayramov. Foto ini merefleksikan perjalanan hubungan diplomatik kedua negara semenjak era Presiden Sukarno hingga era pemerintahan Presiden Joko Widodo.

Satu tanggapan untuk “Pentas Seni Budaya “Persahabatan Indonesia-Rusia”

  • 15 Februari 2023 pada 21 h 13 min
    Permalink

    Bagaimana dengan kondisi diplomatik Indonesia Rusia dan Ukraina ?

    Balas

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *