Iban: Dari Mimpi ke Panggung Paris

Dalam semangat pelestarian warisan budaya nusantara, Asosiasi Khatulistiwa bersama pelestari wastra nusantara Dian Oerip menggelar acara bertajuk “Dream of Iban” yang berlangsung hangat di Rumah Diaspora Indonesia bersama Puri, Paris (19/06/2025)

Ary Widyastuti bersama Dian Oerip

Acara ini menjadi momentum penting dalam memperkenalkan kain tradisional suku Iban dari Kalimantan kepada masyarakat Indonesia di luar negeri, serta memperluas apresiasi budaya ke ranah internasional.

Acara dibuka oleh Ary Widyastuti ketua Asosiasi Khatulistiwa, yang menjelaskan secara mendalam mengenai kain Iban, mulai dari proses pembuatannya yang rumit secara manual, filosofi di balik motif-motifnya, hingga nilai budaya yang terkandung dalam selembar tenun.

Dilanjutkan oleh Dian Oerip, yang memperkuat pesan pelestarian melalui kisah personalnya mendampingi para penenun suku Iban. Ia menekankan bahwa sebagian besar kain Iban ditenun berdasarkan mimpi, menjadikannya sebagai medium spiritual dan ekspresi kultural yang sangat khas.

Dian juga membagikan pengalamannya dalam memperjuangkan pengakuan internasional terhadap kain Iban, serta dukungannya dalam bentuk beasiswa pendidikan bagi anak-anak suku Iban, agar para ibu tetap bisa menenun dan melestarikan tradisi.

Acara ini juga menampilkan peragaan koleksi kain Iban, menampilkan keindahan ragam motif warisan leluhur yang ditenun dengan teknik pewarnaan alami dan penuh ketelitian. Tidak hanya itu, Ary Widyastuti turut meramaikan acara dengan membawakan tarian adat Kalimantan, menambah kekayaan nuansa budaya.

Kegiatan ini turut dihadiri oleh perwakilan Dharma Wanita Persatuan KBRI Paris, Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud), serta unsur fungsi budaya KBRI Paris, yang memberikan dukungan terhadap upaya pengenalan budaya Indonesia di mancanegara.

Ibu Anita Mayasari Ramadansyah, istri Wakil Duta Besar RI untuk Prancis, kepada Surat Dunia menyampaikan apresiasi atas inisiatif ini dan rasa bangganya melihat semangat para diaspora Indonesia dalam mempromosikan budaya bangsa. Ia juga menyoroti antusiasme peserta dalam mendukung UMKM Indonesia melalui pembelian kain-kain tenun yang dipamerkan.

Melalui acara ini, kolaborasi antara Asosiasi Khatulistiwa dan Dian Oerip menjadi bukti nyata bahwa pelestarian budaya Indonesia tak berhenti di dalam negeri.

Dari Paris, semangat menjaga warisan wastra Indonesia terus digelorakan diperkenalkan, dicintai, dan diwariskan lintas generasi dan benua.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *