Budaya Indonesia Mewarnai Taman Bambu di Lapenne, Prancis

Lapenne, 20 September 2025 – Suasana Indonesia mewarnai Parc aux Bambous di Lapenne, Prancis, pada Sabtu (20/9). Acara bertajuk “Une journée aux couleurs de l’Indonésie” menghadirkan pertunjukan seni, kuliner, pameran foto dan kerajinan, hingga tradisi Nusantara yang membuat pengunjung seakan berada di Tanah Air.

Ifah no 5 dari kanan berfoto bersama Ibu Konjen RI dan pengisi acara

Acara ini digagas oleh Association Couleurs d’Indonésie bersama Ifah dan Didier, pemilik dari Parc aux Bambou tempat berlangsungnya acara. Ifah juga dikenal setiap tahun menghadirkan festival dengan semangat persahabatan lintas budaya.

Pembukaan resmi dilakukan oleh Konsul Jenderal RI Marseille, Dian Kusumaningsih bersama Musniati Virion, sosok Indonesia yang memimpin Association Couleurs d’Indonésie. Keduanya menekankan pentingnya diplomasi budaya untuk mempererat hubungan antarbangsa.

Sehari penuh, pengunjung disuguhi tarian tradisional. Para penari yang terdiri dari; Nimah Aimée Van Vyve, Yuanita André, Toersilawaty, Ninik Sri Lestary, Fathiah, Ayu Mas Ghina, Revan Aditya, Musniati Virion, Sabina Pingkan, Ita Gouteron, Etty Setianingsih, Destin Olivero, Andjani.

Para penari membawakan berbagai tarian Nusantara dengan kostum-kostum indah penuh warna. Sebagian besar busana penari merupakan koleksi pribadi Nimah Aimée Van Vyve, pecinta seni tari Indonesia, sementara sentuhan tata rias dikerjakan oleh Muhammad Abdullah yang akrab dipanggil Didit, menghadirkan polesan khas panggung Nusantara.

Selain pentas seni, suasana juga dimeriahkan dengan permainan rakyat ala perayaan 17 Agustus di Indonesia. Gelak tawa dan semangat gotong royong terasa ketika anak-anak hingga orang dewasa ikut serta dalam lomba-lomba sederhana yang penuh keakraban.

Rangkaian acara semakin lengkap dengan pameran batik, wayang, kuliner Nusantara, serta pameran foto karya Dominique. Fotografer asal Prancis ini pernah tinggal di Bali selama 25 tahun, dan melalui lensa kameranya ia membagikan potret kehidupan masyarakat serta panorama dari berbagai daerah di Indonesia.

Kehadiran PPI Toulouse turut menambah semarak festival. Mahasiswa Indonesia ini tidak hanya membantu jalannya acara, tetapi juga tampil sebagai MC, Evandion dan Edwin, yang membuat seluruh rangkaian kegiatan mengalir hangat dan komunikatif bagi para pengunjung.

Para pengunjung juga dimanjakan dengan kuliner Nusantara; dengan hanya 5 euro, mereka bisa mencicipi makanan khas Indonesia seperti rendang, sate ayam, soto, cendol, dan masih banyak lainnya.

Acara yang turut mendapat dukungan dari Surat Dunia ini berhasil mempertemukan masyarakat lokal dengan kekayaan budaya Nusantara.

Penutupan acara dengan Poco-poco

Festival pun diharapkan menjadi jembatan persahabatan, sekaligus memperkuat citra Indonesia sebagai bangsa yang kaya tradisi dan terbuka pada dunia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *