Batik Jadi Jembatan Persahabatan Indonesia–Ukraina di Kyiv
Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kyiv bekerja sama dengan National Academy of Culture and Arts Management (NAKKKIM) menyelenggarakan perayaan Hari Batik Nasional di kampus NAKKKIM. Acara ini dihadiri sekitar 150 orang yang terdiri dari mahasiswa, akademisi, korps diplomatik, serta perwakilan pejabat pemerintah Ukraina.


UNESCO pada 2009 menetapkan batik sebagai Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity, pengakuan dunia yang membuat 2 Oktober diperingati sebagai Hari Batik Nasional. Semangat inilah yang dihadirkan KBRI Kyiv bersama NAKKKIM, menjadikan batik sebagai jembatan budaya yang melintasi batas negara dan mempererat persahabatan Indonesia–Ukraina.

Perayaan dibuka dengan sambutan hangat dari Rektor NAKKKIM dan Duta Besar RI untuk Ukraina, Arief Muhammad Basalamah. Dalam pidatonya, Dubes Arief menegaskan bahwa batik bukan sekadar kain, melainkan warisan budaya yang menyimpan cerita, nilai, dan identitas bangsa Indonesia. “Batik adalah cerita tentang harmoni, kreativitas, dan kebijaksanaan yang diwariskan dari generasi ke generasi. Dengan mengenakan batik, kita membawa nilai-nilai dan jati diri bangsa yang sudah berusia berabad-abad,” ujarnya.

Pada kesempatan itu, Rektor Valerii Marchenko mengukuhkan Dubes Arief sebagai Honorary Professor NAKKKIM. Penghargaan ini bukan hanya bentuk pengakuan pribadi, tetapi juga simbol persahabatan sekaligus komitmen untuk mempererat kerja sama akademik dan budaya antara Indonesia dan Ukraina.

Acara dimeriahkan dengan presentasi tentang batik oleh staf KBRI Kyiv, pementasan Tari Merak oleh mahasiswa NAKKKIM, serta lantunan lagu tradisional Ukraina. Momen paling berkesan hadir ketika lagu kebangsaan Indonesia Raya dan Ukraina dinyanyikan oleh artis Ukraina menggunakan alat music tradisional bandura, menciptakan suasana persahabatan yang hangat.


KBRI Kyiv juga menghadirkan pameran batik dan alat membatik di lobi kampus, yang menyambut pengunjung dengan nuansa Indonesia yang kreatif dan penuh makna. Suasana semakin hangat dengan sajian kuliner khas Nusantara—mulai dari nasi goreng, mie goreng, bakwan, hingga kue lumpur—yang melengkapi pengalaman budaya Indonesia dari busana hingga cita rasa.


Rektor NAKKKIM dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya acara ini. “Hari ini adalah bentuk penghargaan terhadap warisan budaya Indonesia yang tak ternilai. Kami menyampaikan rasa terima kasih yang tulus kepada sahabat-sahabat dari Indonesia dan menantikan kolaborasi lebih lanjut yang akan memperkuat persahabatan kedua bangsa,” ujarnya.

Perayaan Hari Batik Nasional di Kyiv tahun ini menjadi bukti nyata bahwa diplomasi budaya mampu menembus batas geografis. Melalui batik, seni, musik, pameran, dan kuliner, Indonesia menunjukkan bahwa kebudayaan adalah bahasa universal yang menyatukan bangsa Indonesia dan Ukraina dalam semangat persahabatan.