Tanjung Puting Disinggahi Cruise MV Le Laperouse
MV Le Laperouse berkunjung, Selasa (8/1), pukul 05.00 WIB. Mereka merapat melalui perairan Kumai, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah. MV Le Laperouse total membawa sekitar 178 wisman. Wisatawan asal Prancis mendominasi dengan 104 nama. Wisatawan Australia sebanyak 15 orang, lalu ada 14 orang Amerika Serikat. Ada juga 12 warga Belgia hingga 11 orang wisatawan Swiss. Dari total komposisi 178 wisatawan, 90% orang turun mengekplorasi pesona Tanjung Puting. Terbagi dalam 2 group, 160 wisman masuk melalui Sungai Buluh Kecil dengan perahu karet.
“Kami tentu sangat gembira dengan kehadiran wisatawan MV Le Laperouse. Apalagi, mayoritas turun untuk menikmati keindahan Taman Nasional ini. Para wisatawan mengamati berbagai keindahan yang dimiliki Tanjung Puting,” ungkap Kadispar Kotawaringin Barat Wahyudi, Rabu (9/1).
Bergerak dari MV Le Laperouse pukul 06.30 WIB, rombongan langsung menuju Camp Philomena. Di sana, mereka melihat aktivitas feeding orang utan. Sekitar pukul 11.00 WIB, rombongan pertama yang terdiri dari 80 wisman kembali ke kapal. Berikutnya giliran group 2 yang masuk pukul 13.15 WIB. Group ini melakukan susur Sungai Buluh Kecil untuk aktivitas serupa.
Selain menikmati feeding orang utan, Tanjung Puting ini memiliki banyak keunikan. Kawasan ini juga menjadi habitat bekantang dan kera. Ada juga beragam burung. Koleksi floranya juga sangat kaya. Pada 2018, Tanjung Puting berhasil melakukan 13 translokasi satwa liar. Rinciannya, 10 orang utan, 1 buaya sapit, 1 buaya muara, juga 1 macan dohan.
“Ada banyak aktivitas yang dilakukan wisatawan MV Le Laperouse. Sebab, kawasan Tanjung Puting terkenal sebagai cagar biosphare. Hutan tropis di sini juga sangat indah. Kami berharap akan ada lagi kunjungan cruise setelah ini,” tutur Wahyudi lagi.
Hampir seharian buang sauh di perairan Kumai, MV Le Laperouse melanjutkan perjalanan pukul 19.30 WIB. Mengawali start dari Singapura, MV Le Laperouse juga berkunjung ke beberapa destinasi terbaik di nusantara. Selain Tanjung Puting, ada Banyuwangi, Badas Sumbawa, Pulau Mojo, Pink Beach, dan Taman Nasional Komodo. Berikutnya, Banda Neira dan Kei Island di Maluku, hingga Triton Bay Papua.
Setelah puas mengekplorasi nusantara dari 4-24 Januari, MV Le Laperouse lalu keluar menuju Australia.
Asisten Deputi Pengembangan Destinasi Regional II Deputi Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata Kemenpar Reza Fahlevi mengungkapkan, kehadiran kapal pesiar MV Le Laperouse di Tanjung Puting menjadi bukti betapa eksotisnya destinasi tersebut.
“Tanjung Puting ini adalah destinasi luar biasa. Keindahan alam lengkap dengan satwanya luar biasa. Tanjung Puting sangat layak menjadi destinasi utama cruise. Sebab, profil yang dimiliki oleh Tanjung Puting ini sangat bagus,” terang Reza.
Tanjung Puting memang memiliki rekam jejak positif. Sepanjang 2018, Tanjung Puting mendapatkan 2 penghargaan. Ada Indonesia Sustainable Tourism Award (ISTA) Kemenpar. Mereka juga memiliki award Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) dari BNNK Kotawaringin Barat.
“Dengan potensi yang dimilikinya, kawasan Tanjung Puting ini banyak menarik kunjungan wisatawan di 2018. Pengelolaan SDM Tanjung Puting (Sumber Daya Manusia) juga bagus. Yang jelas kehadiran MV Le Laperouse di awal bagus jadi sinyal positif perkembangan pariwisata di sana,” ujar Reza lagi.
Sepanjang 2018, kawasan Tanjung Puting dikunjungi oleh 29.283 wisatawan. Dari proporsi ini, dominasi diperlihatkan kunjungan wisman hingga 64,3%. Angka riilnya 18.834 orang wisman. Untuk slot wisnus hanya berada di angka 10.449.
Deputi Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata Kemenpar Dadang Rizki Ratman mengatakan, MV Le Laperouse semakin menaikan value Tanjung Puting.
“Value Tanjung Puting semakin tinggi setelah dikunjungi MV Le Laperouse. Sebab, secara profil kapal pesiar MV Le Laperouse ini bagus. Biasanya, akan ada kunjungan kapal pesiar lainnya. Kami yakin, area Tanjung Puting ini akan terus berkembang hingga memberikan impact ekonomi bagus,” kata Dadang.
Berbendera Prancis, MV Le Laperouse ini memiliki bobot 9.900 GT. Pasar yang disasar adalah premium dengan Prancis sebagai basic. Kapal ini memiliki kecepatan 18 kn atau 21 mph, panjangnya 131 meter, lalu lebar 18 meter. Selain Indonesia, cruise ini melayani destinasi Karibia, Baltik, Mediterania, ASEAN, Amerika Selatan, hingga Australia.
“Kami juga gembira mendengar Tanjung Puting disinggahi oleh MV Le Laperouse. Kawasan ini punya nature dan culture yang eksotis. Ada banyak aktivitas yang bisa dilakukan wisatawan selama disana. Selain atraksi, kawasan ini juga memiliki aksesibilitas dan amenitas terbaik. Jadi, pastikan Tanjung Puting ini sebagai destinasi utama di 2019,” tutup Menteri Pariwisata Arief Yahya.