Bazar Dan Hari Budaya Indonesia Di Denmark Memukau Pengunjung
“Tujuan utama untuk menyelenggarakan acara ini adalah untuk memperkuat people-to-people contact antara masyarakat Indonesia, warga Denmark, serta komunitas internasional di Denmark,” ujar Dubes RI untuk Denmark, M. Ibnu Said, dalam sambutannya di hadapan para dubes asing untuk Denmark dan pengunjung saat pembukaan Indonesian Bazaar and Cultural Day 2019, Sabtu 15 Juni 2019 di KBRI Kopenhagen.
Setelah dibuka dengan gamelan dan bermain angklung bersama, para duta besar asing serta tamu kehormatan lainnya disambut dengan parade dan tarian Alusi Au dari Sumatera Utara. Setelah itu berbagai tarian nusantara membuat para pengunjung terpukau hingga bertahan walaupun hujan turun. Tari Lancang Kuning dari Riau, Lenggang Nyai dan Nandak dari Jakarta, Ngoser dari Banyumas, Sekar Jagad dan Condong Legong Keraton dari Bali, Gantar dari Kalimantan Timur, hingga Poco-poco, Maumere, Tobelo dan Sajojo dari Indonesia Timur adalah sebagian tari-tarian yang disuguhkan kepada masyarakat Denmark.
Tidak hanya budaya, berbagai kuliner Indonesia pun diminati oleh pengunjung. Stand martabak, bakso, nasi rames, nasi kuning, mpek-mpek, bubur ayam, serta beragam kue-kue tradisional laris manis, tidak hanya oleh pembeli dari masyarakat Indonesia, namun juga masyarakat setempat. Tidak hanya handicraft dan berbagai jenis kain yang diminati pembeli, beragam produk Indonesia, seperti kecap bangau, minyak kayu putih, hingga Torabika Susu dan cokelat Beng-Beng juga digemari.
Selain itu, KBRI Kopenhagen juga bekerja sama dengan agen wisata Travel2Bali dan travel specialist Denmark, Lars Faursholt, untuk melakukan presentasi dan promosi wisata Indonesia kepada warga Denmark. Selain Bali, tempat wisata lain yang dipromosikan adalah Kalimantan dan Lembah Baliem Papua.
Acara tersebut juga disponsori oleh Turkish Airlines yang menyediakan 2 tiket pp Kopenhagen – Jakarta/Bali bagi dua pemenang lucky draw. Selain mempromosikan budaya, kuliner, dan wisata Indonesia, acara ini juga untuk mempererat tali silaturahim WNI yang tinggal di Denmark. Untuk itu pengisi acara, seperti penari dan band adalah para ibu dan pelajar Indonesia yang tinggal di Dennmark,” ujar Dubes M. Ibnu Said. Setidaknya 300 orang silih berganti menghadiri acara tersebut walaupun cuaca diselingi dengan hujan.