Musim Dingin Sambut Kedatangan 14 Mahasiswa Indonesia dari Papua di Rusia
Perjalanan panjang dari Papua ke Jakarta, dan selanjutnya ke Moskow tidak menyurutkan semangat para mahasiswa tersebut. Dari Moskow 11 mahasiswa di antaranya masih harus melanjutkan perjalanan ke kota atau perguruan tinggi masing-masing di luar kota Moskow. Suhu udara dingin Rusia di awal musim dingin turut menyambut kedatangan mereka.
Para mahasiswa ini akan belajar di berbagai kota dan perguruan tinggi di Rusia. Selain Moskow, di antara mereka ada yang belajar di Kaliningrad, Tula, St. Petersburg, Kazan, Orel, Voronezh, Volgograd, Petrozavodsk, Cherepovetsk, dan Tomsk di Siberia barat Rusia.
Jurusan yang diambil mereka beraneka ragam, baik program S1 maupun S2, seperti Teknik Lingkungan, Kimia, Hubungan Internasional, Ilmu Politik, Ilmu Pendidikan, Teologi, Psikologi, Museum dan Budaya, dan Antropologi. Pada tahun pertama mereka akan memperdalam bahasa Rusia di fakultas persiapan sesuai dengan jurusan masing-masing.
Sebelum melanjutkan perjalanan ke tujuan masing-masing, mereka singgah di KBRI Moskow dan bertemu dengan Wakil Kepala Perwakilan RI di Rusia merangkap Belarus, Azis Nurwahyudi. Hadir juga para perwakilan Permira, antara lain Ferlito Arnold Sauw, mahasiswa jurusan Aircraft Engieering di Moscow Aviation Institute sebagai salah satu penanggung jawab kedatangan mahasiswa baru.
Resina Lokbere, salah satu mahasiswi yang akan belajar di Orel State University mengatakan sangat terkesan dengan sambutan KBRI Moskow dan juga mahasiswa Indonesia di Rusia.
“Kami sangat berterima kasih karena kami disambut dengan ciri khas orang Indonesia, kekeluargaan,” kata Resine saat berada di KBRI Moskow.
Resina menyampaikan kegembiraannya bisa bertemu dengan para mahasiswa Indonesia di Rusia dan juga pihak KBRI Moskow yang telah membantu memfasilitasi kedatangan. Resina dan juga kawan-kawannya mengharapkan dukungan dan doa dari KBRI Moskow dan mahasiswa Indonesia di Rusia untuk proses belajar ke depannya selama di Rusia, termasuk dukungan jika mengalami kesulitan.
“Kami berharap untuk ke depannya tidak dibiarkan, tapi kami sudah jadi anak-anak dari keluarga besar KBRI atau keluarga besar Indonesia di Rusia,” ujar Resina.
Azis Nurwahyudi menyampaikan kegembiraan dan kebanggaan atas kedatangan mahasiswa Indonesia asal Papua ini di Rusia. Dalam pertemuan dengan para mahasiswa tersebut, Azis mengemukakan bahwa para mahasiswa ini adalah juga sebagai diplomat yang mempromosikan bangsa dan negara Indonesia di luar negeri, khususnya Rusia.
Lebih lanjut Azis berpesan agar mahasiswa Indonesia di Rusia senantiasa menjaga nama baik bangsa dan negara Indonesia, serta menjaga persatuan dan persaudaraan. Diharapkan pula agar para mahasiswa baru dapat segera beradaptasi dengan lingkungan baru dan berpesan agar memperhatikan belajar sebagai tugas dan tujuan utama.
“Kami berharap mahasiswa Indonesia dapat sukses belajar di Rusia dan suatu saat kembali ke Tanah Air turut membangun bangsa Indonesia, serta mempererat hubungan antara bangsa Indonesia dengan Rusia,” kata Azis.
Setiap tahun pemerintah Rusia memberikan 160 beasiswa kepada Warga Negara Indonesia untuk belajar di perguruan tingg Rusia baik program S1, S2, maupun S3. Jumlah mahasiswa Indonesia di Rusia terus meningkat setiap tahunnya. Tahun ini sekitar 650 orang mahasiswa Indonesia termasuk mahasiswa baru belajar di Rusia yang tersebar di seluruh wilayah Rusia, mulai dari Kalingrad di bagian paling barat, Moskow, St. Petersburg, Irkutsk, hingga Khabarovsk dan Vladivostok di bagian paling timur Rusia.
Mahasiswa baru dari berbagai daerah Indonesia yang merupakan penerima beasiswa pemerintah Rusia sudah berdatangan di Rusia secara bertahap sejak bulan September 2019. Sementara itu, masih terdapat juga sejumlah mahasiswa baru lainnya yang akan tiba di Rusia. KBRI Moskow dan Permira turut membantu kedatangan mahasiswa baru.