Kain Ikat Belu NTT Pukau Belanda

Kegiatan diselenggarakan pada tanggal 28 November 2019 di Aula Nusantara, KBRI Den Haag dan dihadiri oleh seratusan orang dari komunitas Belanda, diaspora Indonesia dan berbagai kalangan dari berbagai negara.



Kegiatan dikemas dengan menarik, informatif, dan terbilang langka di Belanda, sehingga para peserta dan pengunjung kegiatan tampak begitu antusias dan menikmati setiap tahapan kegiatan yang disuguhkan. Aula tetap penuh sesak meskipun kegiatan dimulai dari pagi hari hingga malam.

Dimulai dengan presentasi yang menjelaskan tentang kain Ikat, sejarah, makna, serta proses pembuatan kain Ikat, pewarna alami yang dipakai dan penjelasan berbagai jenis kain dan desain serta peruntukan Ikat di masyarakat NTT. Kegiatan dilanjutkan dengan pertunjukan secara langsung bagaimana para pengrajin Ikat membuat kain tersebut dengan alat-alat yang dibawa langsung dari Kabupaten Belu, NTT.

Puncak kegiatan di malam hari semakin menarik karena ditutup dengan tarian proses pembuatan kain Ikat dan Fashion Show. Keindahan kain Ikat dipamerkan pada sesi ini dengan sangat menawan dan membuat seratusan pengunjung kagum dengan desain modern yang ditampilkan.


Tidak mengherankan jika sebagian pengunjung langsung menyatakan ketertarikannya untuk membeli produk-produk yang dipamerkan setelah kegiatan selesai dilaksanakan.

Koordinator Fungsi Penerangan dan Sosial Budaya, KBRI Den Haag, Fery Iswandy yang mewakili Bapak Duta Besar RI menyampaikan bahwa dirinya begitu bahagia dan terhormat karena bisa menjadi bagian dalam usaha promosi dan pelestarian salah satu kekayaan nusantara yaitu kain Ikat asal NTT di Belanda.

Kegiatan ini merupakan wujud nyata komitmen Pemerintah Indonesia untuk terus mendukung upaya-upaya untuk memajukan produk-produk nasional ke mancanegara.

“Kegiatan yang inspiratif, informatif, edukatif dan menghibur. Kita semakin bangga manjadi warga negara Indonesia dengan segala kekayaan yang dimiliki. Ke depan kami yakin, fashion Indonesia akan menjadi salah satu produk yang paling diburu dan diminati banyak kalangan dari mancanegara”.

Sementara itu, Direktur Eksekutif CCD-NL, Yetty van der Made-Haning menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan puncak acara dari Tahap Pertama proyek “Binding with Ikat”. Kegiatan ini juga diselenggarakan dalam rangka mempelajari lebih dalam tentang Ikat dan menyeleksi para perancang yang akan bergabung pada Tahap Kedua “Binding with Ikat” pada April 2020 di Indonesia.

“Kami sampaikan penghargaan yang tinggi kepada KBRI Den Haag, Kabupaten Belu dan seluruh pihak yang telah memberikan kontribusi dan dukungannya, sehingga kegiatan pada hari ini berjalan dengan sukses, lancar dan sesuai harapan.”

Kegiatan yang terbilang sukses ini terselenggara berkat kerja sama yang erat antara CCD-NL, KBRI Den Haag serta Kebupaten Belu yang dihadiri secara langsung oleh Bupati Belu, Willybrodus Lay, S.H. dan Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah Belu, Lidwina Viviawaty Kegiatan juga didukung dan dimeriahkan oleh perancang busana dan artis/model asal Belanda dan Indonesia antara lain Nikkie Wester, Lara Peeters, Lucila Kenny, Merdi Sihombing, Lidwina Viviawaty NG. Selviana Boi Dao, Wihelmina Uduk, Ayotupas, Ferlin Yoswara dan Nova Marcelina.

Selain dapat mempelajari dan membeli aneka produk kain Ikat, para pengunjung juga disuguhkan aneka makanan dan kuliner nusantara sebagai bagian promosi terpadu yang dilakukan oleh KBRI Den Haag pada kegiatan dimaksud.

Sumber: KBRI Den Haag

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *