Pertemuan Online Mahasiswa Indonesia di Prancis dengan Dubes RI mengenai Dampak COVID-19
Selain menyampaikan kondisi mereka, para mahasiswa Indonesia memanfaatkan kesempatan pertemuan online untuk berdiskusi tentang berbagai hal seperti masalah pendidikan yang terganggu (termasuk kewajiban magang), situasi beasiswa, perpanjangan visa dan paspor, pentingnya untuk memiliki database mahasiswa Indonesia di seluruh Prancis yang lengkap.
Paris, 6 April 2020:Dalam upaya untuk terus berkomuikasi dan mengetahui kondisi WNI khususnya pelajar Indonesia di Prancis, Dubes RI, Arrmanatha Nasir, telah melakukan pertemuan online dengan sekitar 30 perwakilan mahasiwa Indonesia, para pengurus PPI (Persatuan Pelajar Indonesia) Prancis.
Dalam pertemuan, para mahasiswa menyampaikan bahwa secara umum kondisi mereka dalam keadaan baik. Bagi mahasiswa yang sedang menempuh jenjang pendidikan SI dan S2, pada umumnya proses belajar mengajar masih terus berlangsung secara online. Sedangkan mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan S3, umumnya melakukan penelitian secara mandiri dari masing-masing kediamannya. Setelah hampir satu bulan melakukan confinement, mahasiswa Indonesia di Prancis tetap tegar dan siap untuk terus mematuhi aturan yang ditetapkan Pemerintah Prancis.
Dubes RI menyampaikan pentingnya untuk semua WNI termasuk anggota PPI berkontribusi memutus mata rantai penyebayaran COVID-19. Lebih lanjut, ditekankan bahwa walaupun semua angka masih meningkat, melambatnya peningkatan angka kasus baru, yang masuk ICU dan kematian terkait COVID-19 dalam beberapa hari terakhir, memberikan harapan bahwa puncak dari epidimi COVID-19 di Prancis sudah mulai terlihat. Untuk itu Dubes RI meminta agar semua WNI termasuk anggota PPI untuk terus mematuhi kebijakan Pemerintah Prancis terkait self-confinement. “Saat ini belum waktunya untuk euphoria. Kita semua berkewajiban untuk terus mematuhi aturan dan arahan Pemerintah Prancis terkait self-confinement,” sebut Tata Nasir.
Selain menyampaikan kondisi mereka, para mahasiswa Indonesia memanfaatkan kesempatan pertemuan online, untuk berdiskusi tentang berbagai hal seperti masalah pendidikan yang terganggu (termasuk kewajiban magang), situasi beasiswa, perpanjangan visa dan paspor, pentingnya untuk memiliki database mahasiswa Indonesia di seluruh Prancis yang lengkap.
Salah satu mahasiswa dari wilayah Angers, menyampaikan bahwa beberapa perusahaan Prancis sudah membatalkan magang untuk mahasiswa. Hal ini menyulitkan mereka dalam upaya menyelesaikan program studinya secara tepat waktu. Dalam hal ini, Dubes RI menyampaikan agar diupayakan mencari tempat magang yang dapat dilakukannya secara online atau WFH. Sebagai contoh, Dubes RI menyampaikan bahwa saat ini terdapat satu mahasiswa Teknologi Informasi (IT) yang sedang magang di KBRI dan membantu berbagai program dari rumah. Dubes RI juga menyampaikan agar kiranya masalah yang mereka hadapi dikomunikasikan kepada pihak universitas. Meningat ini situasi darurat yang sudah ditetapkan Pemerintah, sehingga seharusnya situasi tersebut tidak menghambat proses penyelesaian studi.
Adapun Ketua PPI Prancis, Wisnu Uriawan dari Lyon, menyampaikan bahwa secara aktif PPI Prancis terus berkomunikasi diantara mereka yang berada diberbagai kota, untuk saling memberi semangat di masa confinement. Ketua PPI Prancis juga menyampaikan bahwa diskusi mengenai COVID-19 dan upaya untuk membantu masyarakat Indonesia mengatasi COVID-19 juga dilakukan pada tingkat PPI Dunia. Dalam hal ini disampaikan bahwa, selain berupaya menggalang dana, para PPI dunia yang memiliki berbagai latar belakang dan keahlian, terus melakukan diskusi dan upaya untuk memberikan masukan kepada Pemerintah dalam mengatasi COVID-19.
Dubes RI menyambut baik berbagai upaya yang dilakukan oleh PPI dalam menghadapi keadaan sulit ini. Dubes RI menekankan kembali bahwa KBRI berada untuk memberikan perlindungan dan bantuan kepada WNI yang membutuhkan. Dalam konteks ini, Dubes RI menyampaikan agar para PPI dan semua WNI untuk tidak segan menghubungi KBRI apabila menghadapi masalah atau membutuhkan bantuan. KBRI akan berupaya untuk mencarikan solusi terbaik. PPI dan WNI dapat menghubungi melalui hotmail, email, telp atau berbagai sosmsed KBRI. “KBRI sering terima telepon dari warga asing yang menghadapi masalah di Indonesia, dan kita selalu berupaya memberikan solusi. Apalagi dari WNI, KBRI pasti akan bantu carikan jalan keluar,” pesan Pak Tata.
Untuk terus memastikan data WNI Prancis selalu update dan lengkap, Dubes RI juga mengingatkan agar para PPI melakukan Lapor Diri online. Hal ini penting agar keberadaannya dapat diketahui dan dapat diberikan bantuan maksimal.
KBRI Paris dan KJRI Marseille telah mengaktifkan mekanisme koordinasi dan komunikasi dengan warga Indonesia, terdiri atas pengurus asosiasi Indonesia, PPI Prancis, dan PPI wilayah. Mekanisme jaringan kordinasi dan komunikasi tersebut, telah efektif dalam menyampaikan berbagai informasi dan perkembangan terkait situasi dan keadaan WNI di Prancis setiap hari.
Juga ikut serta dalam pertemuan dengan PPI, Wakil Dubes Bapak Fernando Alwi, dan tim Satgas COVID-19 KBRI Paris. “Kita semua di KBRI selalu siap untuk membantu WNI di Prancis dalam menghadapi situasi yang berat ini terkait COVID-19. Semua warga Indonesia diharapkan tetap tegar, menjaga kesehatan, patuhi aturan Pemerintah dan berkontribusi dalam memutus mata rantai penyebaran COVID-19,” tutur Arrmanatha Nasir.
Kbri Paris juga memberikan bantuan logistik kepada para pelajar dan WNI yang membutuhkan yang terkena dampak Covid-19.
Sumber KBRI Paris