Kondisi WNI Tidak Terkena Dampak Aksi Unjuk Rasa di Amerika
Aksi unjuk rasa atas meninggalnya George Floyd meluas ke penjuru Amerika Serikat. Sebanyak 25 kota di 16 negara bagian telah memberlakukan jam malam, sebagian diantaranya bahkan diperpanjang hingga hari Senin (01/06) pagi waktu setempat. Sampai dengan jam 12.00 Minggu malam (31/05), WNI yang ada di kota-kota yang dilanda aksi protes dilaporkan berada dalam keadaan baik dan aman.
Aksi protes tercatat terus berlanjut sejak hari Minggu (31/05) hingga Senin dini hari di beberapa kota di Midwest, khususnya Chicago, Minneapolis dan St. Paul, meskipun telah diberlakukan perintah jam malam. Seperti pada hari-hari sebelumnya, aksi demonstrasi dimulai dengan damai pada sore harinya, namun berubah menjadi aksi anarkis di malam hari dan berlanjut hingga pagi dini hari.
Di kota Chicago, pusat distrik bisnis dan area downtown Loop ditutup Pemerintah Kota dan hanya dapat diakses pemilik bisnis dan warga yang tinggal di kawasan tersebut. Sementara di Minnesota, aparat menutup seluruh akses jalan tol.
Aksi anarkis yang dilakukan demonstran antara lain perusakan, pelemparan batu ke arah petugas dan fasilitas umum, penjarahan toko-toko, dan pembakaran kendaraan kepolisian.
Sampai dengan jam 12.00 Minggu malam (31/05), WNI yang ada di kota-kota yang dilanda aksi protes dilaporkan berada dalam keadaan baik dan aman. Jumlah WNI yang terdapat di kota-kota tercatat sebagai berikut: Chicago (864 orang), Minneapolis-St. Paul (272), Detroit (334), Des Moines (36), Cincinnati (81), Columbus (277), Cleveland (68), Toledo (31), dan Dayton (27).
Menyikapi perkembangan situasi, KJRI Chicago terus meningkatkan komunikasi dan koordinasi dengan warga masyarakat Indonesia di kota-kota tempat terjadinya aksi-aksi. Selain itu, KJRI Chicago terus menghimbau kepada warga melalui media sosial dan layanan pesan singkat guna memastikan warga selalu mendapatkan informasi terkini, tetap tenang namun terus meningkatkan kewaspadaan dan kehati-hatian, serta segera melaporkan ke Hotline 24 jam KJRI apabila terdapat warga Indonesia yang memerlukan bantuan.
Sumber: KJRI Chicago/ Foto:AFP