KBRI Beirut Imbau WNI Pakai Masker Dampak dari Ledakan Bahan Kimia
Ledakan bahan kimia dahsyat yang menewaskan puluhan orang di Beirut membuat kualitas udara memburuk, dalam siaran pers, KBRI Beirut mengatakan, pihaknya telah mengimbau agar warga negara Indonesia (WNI) yang beraktivitas di luar rumah dianjurkan mengenakan masker.
Hal itu untuk mengurangi potensi gangguan kesehatan yang ditimbulkan karena kualitas udara yang buruk. Menggunakan masker apabila memiliki akses terhadap udara luar mengingat bahan yang meledak merupakan bahan kimia dan memiliki potensi risiko terhadap kesehatan.
Dalam pengumuman itu, KBRI Beirut juga meminta agar WNI menjauhi tempat-tempat yang memiliki risiko ledakan. “Upayakan untuk berada dalam rumah atau tempat aman dan menaati aturan setempat,” dalam siaran tertulis.
Kementerian Luar Negeri sempat merilis, seorang WNI menjadi korban ledakan. Keterangan tertulis tersebut menyebutkan, salah satu korban luka adalah WNI yang telah berhasil dikontak KBRI dan saat ini dalam kondisi stabil serta dapat berkomunikasi dengan baik.
KBRI Beirut akan terus melakukan pendampingan hingga WNI yang terluka itu pulih. Dalam siaran pers tertulis, Duta Besar RI untuk Libya Hajriyanto Thohari mengatakan, WNI tersebut saat ini sudah mendapatkan perawatan di rumah sakit. Satu WNI yang sedang di karantina di RS Rafiq Hariri, Beirut, yang tidak jauh dari lokasi ledakan, juga sudah terkonfirmasi aman.
WNI juga diimbau agar menghubungi nomor +961 5 924 676 atau +961 70817 310 jika ada yang diperlukan. Sebagaimana diketahui, telah terjadi ledakan besar di gudang-gudang pelabuhan dekat Beirut yang menyimpan bahan sangat eksplosif pada Selasa sore (4/8/2020) waktu setempat. Sebanyak 78 orang dilaporkan tewas dan melukai hampir 4.000 orang.