Disaksikan Ibu Negara Emine Erdogan, Diplomasi Fashion Indonesia di Turki Sukses
Kegiatan fashion show pertama Indonesia di luar negeri sejak terjadinya pandemi ini diselenggarakan oleh KBRI Ankara bekerja sama dengan perusahaan inkubator dan agregator Markamarie. Kegiatan berlangsung selama dua hari (7 hingga 8 April) secara hybrid (offline dan online). Dalam kegiatan tersebut, KBRI Ankara menghadirkan 7 brand yang sebagian besar membawa konsep etnis, siap pakai (ready to wear) sekaligus muslim friendly.
Ketujuh desainer tersebut adalah Elzatta (salah satu pelopor brand modest fashion), Wearing Klamby (brand modest fashion dengan engagement tertinggi dengan 1,6 juta pengikut), Jawhara Syari (brand terkemuka yang berfokus pada gaya syari – gaya sepenuhnya tertutup), Tethuna (brand yang mengolah busana dengan detail Sulaman Karawo, Gorontalo), Medina Zein (brand urban modest) dan dua brand yang baru naik daun yaitu Restu Pratiwi (business fashion) dan Hwan Eco Ethnic (kerudung dengan desain etnik yang unik).
“Banyak yang bertanya, bagaimana mungkin KBRI begitu berani menyelenggarakan acara sebesar ini dalam situasi pandemi. Kami sampaikan bahwa sejak awal pandemi kami tidak pernah berhenti bekerja. Kami percaya bahwa setiap krisis membawa peluang,” ujar Lalu Muhamad Iqbal, Duta Besar Indonesia untuk Turki, dalam sambutan pembukaannya.
“Melalui kegiatan ini kami ingin menangkap peluang untuk menjadi budaya asing pertama yang masuk ke pikiran orang Turki sejak terjadinya pandemi lebih dari setahun yang lalu. Kami berharap kegiatan ini bisa menjadi jembatan budaya yang akan semakin memperkuat hubungan Indonesia dan Turki,” jelas Dubes Iqbal dalam sambutannya.
Kegiatan fashion yang diprakarsai KBRI Ankara ini berlangsung dengan protokol Kesehatan yang ketat. Di lokasi hanya hadir 30 penonton pada hari pertama dan 40 penonton pada hari kedua. Sementara sekitar 300 penonton menyaksikan langsung secara daring pada hari kedua. Hingga saat ini (9/4), kanal youtube KBRI Ankara (Indonesia in Ankara) yang menayangkan kegiatan tersebut sudah disaksikan hampir 4000 orang.
Usai kegiatan, perusahaan inkubator #Markamarie dan para deainer melakukan pertemuan dengan beberapa perusahaan Turki yang memiki jaringan gerai pakaian jadi di Turki dan negara lain. Pertemuan bisnis juga dilakukan dengan perusahaan pengelola modal (private equity management) untuk menjajaki pendirian warehouse serta platform penjualan produk fashion Indonesia di Turki.
Modest
fashion di Turki berkembang cukup pesat dalam beberapa tahun terakhir
dengan nilai pasar sekitar USD30 milyar per-tahun. Hal ini menjadikan
Turki sebagai negara dengan market busana Muslim terbesar di dunia,
diikuti Persatuan Emirat Arab, dan Indonesia. Turki juga dikenal
merupakan penghubung (hub) terbesar industri busana Muslimah untuk
kawasan Balkan, Asia Tengah, Timur Tengah dan Afrika Utara. Selain
memperkenalkan kekayaaan budaya fashion Indonesia, kegiatan tersebut
juga dimaksudkan sebagai pembuka jalan bagi lebih banyak industri
kreatif Indonesia memasuki pasar Turki.