Film Indonesia “Keluarga Cemara” Dipilih Sebagai Trauma Healing untuk Pelajar di Aleppo Suriah
Pada Minggu (12/03), KBRI Damaskus menayangkan film Keluarga Cemara di ruang Teater Asosiasi Seniman Provinsi Aleppo. Penayangan film ini merupakan rangkaian acara Festival Film Anak Internasional yang diselenggarakan dari 5 – 13 Maret 2023 oleh Korps Diplomatik Suriah (Diplomatic Corps of Syria/DCOS) dan Kementerian Pendidikan Suriah.
Kementerian Pendidikan Suriah memilih film Indonesia untuk diputar di Aleppo sebagai dukungan psikologis bagi anak-anak di daerah yang terkena dampak gempa. Sebelumnya, film Keluarga Cemara telah ditayangkan di Provinsi Damaskus pada Rabu, 8 Maret 2023 lalu.
Dalam sambutan pembukaan, Ibu Radyanti Fauzi selaku Presiden DCOS yang juga merupakan istri Dubes RI Suriah, menyampaikan bahwa penayangan film ini ditujukan kepada anak-anak dan keluarganya yang terkena dampak gempa bumi, untuk memberikan hiburan dan semangat solidaritas kepada mereka.
Pada kesempatannya, Direktur Pendidikan Provinsi Aleppo, Ir. Musthofa Abdul Ghani mengucapkan terima kasih kepada pemerintah dan rakyat Indonesia yang telah memberikan dukungan moral dan material akibat gempa yang melanda Suriah. Ir. Musthofa juga menyampaikan apresiasi atas penampilan film Indonesia yang memberikan hiburan sekaligus pengetahuan serta berkontribusi dalam memperkuat hubungan kedua negara melalui seni budaya.
Dubes RI Damaskus, Wajid Fauzi, menyampaikan bahwa meskipun secara geografis Indonesia dan Suriah jaraknya jauh, tetapi hubungan persahabatan kedua negara berlangsung sangat mendalam sejak lama. Dubes Wajid juga menyampaikan bahwa tujuan pemutaran film ini juga untuk mengenalkan budaya Indonesia kepada masyarakat Suriah, dan merupakan sarana meningkatkan hubungan persahabatan antar masyarakat kedua negara.
Seusai pemutaran film, anak-anak dan para pelajar Aleppo sangat antusias menanyakan berbagai hal mengenai film maupun informasi mengenai Indonesia. Pertanyaan mereka antara lain mengenai kemungkinan melanjutkan studi di Indonesia, serta aspek pariwisata di Indonesia.Indonesia dan Suriah jauh dimata dekat di hati.
Nostalgia saat gagdet belum ada dan anak2 masih tumbuh penuh bahagia dan sehat.