Fachri Maulana, Ilustrator Indonesia yang Berprestasi di Prancis
Fachri Maulana berbekal ijazah sarjana Teknik Arsitektur ITB dan pengalaman kerja dua tahun saat memutuskan untuk bertolak ke Prancis melanjutkan pendidikannya namun bukan dibidang yang sama melainkan di bidang ilustrasi! Setelah lulus dari Ecole Emile Cohl Lyon, Fachri tinggal di Saint-Etienne dan bekerja freelance sebagai ilustrator, terutama untuk buku dan majalah anak-anak.
Alfi Rizal dari Surat Dunia menjumpai Fachri Maulana saat sedang berada di Cannes, sebelum berpartisipasi dalam Festival du Livre di kota Mouans-Sartoux yang berlangsung 6-8 Oktober 2023 yang lalu.
Surat Dunia (SD): Mengapa berbelok dari arsitektur ke ilustrator?
Fachri Maulana (FM): Dari awal sebenarnya saya memang sudah berminat ke ilustrasi. Di akhir SMA saya mengikuti seleksi penerimaan mahasiswa jalur undangan ke Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) dan Teknik Arsitektur ITB. Saya tidak diterima di FSRD dan diterima di Teknik Arsitektur. Senang saja. Dua-duanya masih berkaitan dengan menggambar kan!?
Setelah lulus dan hampir dua tahun merasakan dunia kerja sebagai arsitek, saya ingin sekolah lagi. Dan saya memutuskan melanjutkan ke arah ilustrasi.
SD: Mengapa Prancis?
FM: Bahasa asing yang saya kuasai sejak sekian waktu adalah Inggris dan Prancis. Saya amati, kultur Prancis dalam bidang ilustrasi lebih mengakar. Karena itu saya mencoba mendaftar ke beberapa sekolah di Prancis. Tak banyak yang menawarkan Master dalam bidang ilustrasi. Ada dua yang yang mulanya saya tuju. Dengan berbagai pertimbangan, saya memutuskan memilih École Émile Cohl di Lyon yang programnya lebih menarik.
Sesudah berada di Prancis, saya merasakan bahwa pengamatan saya tepat. Mulanya saya tidak berharap banyak, tapi ternyata sambutan terhadap karya-karya saya begitu hangatnya. Ini sangat memotivasi.
SD: Bisa diceritakan mengenai buku pertama Trabouler? Semacam blusukan kah?
FM: Betul. Traboule adalah istilah khas kota Lyon dan sekitarnya untuk jalan alternatif. Semacam “jalan tikus” mungkin ya, kalau di Indonesia? Jadi trabouler adalah menyusuri traboule ini. Traboule bukan jalur perjalanan turistik standar. Di buku ini saya menceritakan perjalanan menyusuri traboules di pusat kota Lyon.
Buku ini mulanya sebenarnya adalah proyek tugas akhir saya. Senang sekali ada penerbit (Editions Libel) yang tertarik. Bahkan didukung oleh Centre National du Livre (CNL), Région Auvergne-Rhône-Alpes, dan dipromosikan oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia di Paris.
SD: Karya Fachri mengilustrasi majalah anak-remaja Julie dan Okapi. Kemudian buku Permacité ! La ville de mes rêves (meraih Prix du Livre Environnement 2021 de la Fondation Veolia mention jeunesse) yang kemudian dilanjutkan dengan dengan Permavillage ! Le village de mes rêves juga merupakan buku anak. Apakah memang dari awal memiliki ketertarikan di bidang ilustrasi untuk anak?
FM: Terjun di bidang ilustrasi anak ini dari kebetulan. Saat itu Olivier Dain-Bermont mencari ilustrator untuk bukunya. Karena memiliki latar belakang pendidikan arsitektur, saya yang dipilihnya. Olivier sendiri selain menulis juga memang berprofesi sebagai arsitek. Kolaborasi berlanjut hingga buku kedua dan kami masih berhubungan baik sampai sekarang.
SD: Mungkin berlanjut ke buku lain lagi?
FM: Kenapa tidak? Saya sendiri ingin mengembangkan ke genre lain, untuk usia lebih dewasa. Tak terbatas di ilustrasi buku saja. Misalnya saya sempat berpartisipasi dalam menggambar elemen-elemen, karakter dan latar gim Villagesong, sebuah RPG (role-playing game) fantastis bertema komunitas, kepemimpinan, dan perubahan, yang terinspirasi oleh kisah-kisah Jawa kuno, yang memenangi Game of the Year Australian Role-Playing Industry Awards pada tahun 2021.
SD: Apakah ada proyek di Indonesia?
FM: Untuk ilustrasi, sampai saat belum ada proyek di Indonesia. Karena memang baru di Prancis belajar ilustrasi secara formal. Kalau untuk arsitektur, saya sempat menjadi bagian dari tim revitalisasi Taman Lalu-Lintas di Bandung dan merancang kolam renangnya. Saya juga merancang lampu tiang paralon yang terletak di Taman Warna di Jl. Ahmad Yani Bandung.
Belum lama ini saya berpartisipasi dalam pembuatan gambar mural di TB-TK Santa Ursula di Jakarta dan di BSD Tangerang. Saya membuat desainnya, yang kemudian dieksekusi oleh teman-teman yang berada di lokasi di sana. Saat ini sedang dalam pengerjaan proyek mural yang ketiga.
SD: Pertanyaan klasik untuk perantau: adakah rencana kembali ke Indonesia dalam waktu dekat?
FM: Sampai saat ini belum ada rencana kembali ke Indonesia. Saya belum tahu bagaimana ekosistem pekerja ilustrator di sana. Saya lihat banyak ilustrator Indonesia yang ternama harus bisa menjadi influencer juga. Sedangkan saya kurang mahir menjalani peran itu. Untuk membuat selfie-pun rasanya kurang nyaman. Jadi untuk sekarang saya ingin memantapkan karir di Prancis dulu saja. Dengan harapan bisa memperluas ke luar juga, agar bisa lebih mendunia.
SD: Proyek terdekat?
FM: Saat ini saya sedang mengerjakan proyek ilustrasi untuk seorang penulis yang cukup ternama. Sudah tanda tangan kontrak. Tapi informasi selengkapnya nanti dulu. Tunggu saja kabar berikutnya!
SD: Pesan untuk mereka yang ingin berprofesi sebagai ilustrator?
FM: Jaga, atau kembangkan minat di bidang lain. Tak hanya fokus pada menggambar saja.
SD: Seperti Fachri dengan ilmu arsitektur?
FM: Betul. Dengan berbekal ilmu sebagai arsitek, saya lebih bisa lebih presisi dalam mengekspresikan detail mengenai bangunan-bangunan yang ada dalam buku Permacité dan Permavillage. Komunikasi dengan penulis pun jadi lebih mudah jika kita menguasai tema tulisannya.
Saya ada teman yang menjadi pramusaji di restoran, dan dia bisa membuat buku yang menceritakan tentang pramusaji dengan sangat bagus. Tidak hanya dalam hal gambaran pramusajinya saja. Namun juga lingkungan kerjanya, situasinya, …. Karena dia tahu betul seluk-beluk pekerjaan ini. Tugas ilustrator tidak sekadar menggambarkan teks. Pembaca sudah cukup cerdas untuk memahami teks kok. Anak-anak sekalipun. Ilustrator bertugas memperkaya teks itu sendiri. Menambahkan informasi yang belum tertulis eksplisit dalam teks.
Untuk lebih mengenal Fachri Maulana silakan kunjungi website dan Instagram-nya dengan id @katcrunch.Bagi yang ingin bertemu langsung, Fachri dijadwalkan hadir di acara La Fontaine aux Livres pada tanggal 25-26 November 2023 di kota Fontanes (42) dan Salon du Livre de Flers Agglo pada tanggal 6-7 April 2024 di kota Flers (61).