Biblioteca Gabriel García Márquez: Perpustakaan Terbaik di Dunia 2023
Menutup catatan 2023, saya akan bercerita tentang salah satu perpustakaan di Barcelona yang dinobatkan sebagai Public Library of the year 2023. Saya tidak pernah membayangkan bila Barcelona memiliki perpustakaan yang terpilih menjadi perpustakaan terbaik mengalahkan beberapa perpustakaan lain di dunia.
Perpustakaan ini dinilai beradasarkan kualitas arsitektur bangunan, interaksi dengan lingkungan sekitar dan budaya, fleksibilitas ruang dan layanan, sustainabilitas, komitmenya terhadap pembelajaran dan hubungan sosial, digitalisasi, dan kepatuhanya terhadap sustainable development goal of the United Nation.
Perpustakaan itu bernama, “Gabriel García Márquez” yang terletak di wilayah San Marti. Ketika dinobatkan sebagai Best Public Library 2023 saat kongres World Library and Information di Rotterdam pada bulan Agustus lalu, pengunjung perpustakaan meningkat tajam. Apalagi penobatan itu pada saat libur musim panas, sehingga banyak wisatawan mancanegara yang sedang berlibur di Barcelona menyempatkan berkunjung untuk sekedar mengambil foto perpustakaan yang terdiri dari lima lantai tersebut.
Konsep arsitektur dan segmen
Berbeda dari perpustakaan lain di Barcelona yang biasa saya kunjungi, arsitektur perpustakan ini mengimplementasikan konsep terbuka. Batas antar lantai seolah tidak terlihat, sekat-sekat kaca mendominasi perpustakaan, menjadikan perpustakaan ini sangat terang tanpa cahaya lampu saat siang hari.
Seperti kebanyakan perpustakaan di Barcelona, perpustakaan ini juga dibagai menjadi beberapa segmen atau kelompok pengunjung. Mulai dari segmen buku untuk anak-anak, buku untuk dewasa, bacaan untuk lansia, buku fiksi, dan nonfiksi. Tersedia juga ruang kerja yang yang nyaman untuk bekerja berkelompok, atau individu.
Perpustakaan yang resmi dibuka bulan Mei 2022 tersebut menyediakan kursi-kursi santai yang bisa digunakan untuk membaca serasa di rumah sendiri. Perpustakaan seluas 4.294 m2 tersebut memiliki void (ruang kosong) di tengah yang menghubungkan seluruh lantai sehingga cahaya alami yang berasal dari atap bisa menembus jantung bangunan.
Struktur bangunan didominasi kayu, sehingga didominasi warna coklat muda yang memberi kesan hangat. Nama perpustakaan diambil dari seorang novelis Colombia yang sekaligus pemenang hadiah Nobel sastra yang pernah tinggal di Barcelona antara tahun 1967-1975, Gabriel García Márquez. Tak heran jika perpustakaan ini memang spesialisasi di literatur Amerika Latin.
Perpustakaan membantu edukasi generasi lebih baik
Kami sekeluarga menyempatkan berkunjung ke perpustakaan yang hanya berjarak delapan kilometer dari tempat tinggal kami pada Agustus lalu. Masuk melalui pintu utama di lantai dasar, kami langsung menjumpai lobby utama yang luas dan informasi center yang berada tepat di tengah ruangan, yang juga difungsikan sebagai counter untuk meminjam dan mengembalikan buku seperti kebanyakan perpustakaan.
Kesan modern dan terbuka membedakan perpustakaan ini dengan perpustakaan lain. Misalnya perpustakaan Tecla Sala yang biasa menjadi tempat kami belajar dan meminjam buku, karena jaraknya yang hanya satu kilometer dari rumah. Sebagai warga negara Indonesia, bisa menikmati nyamanya perpustakaan di Spanyol adalah anugerah yang perlu saya sukuri.
Bukan bermaksud mengerdilkan negara sendiri, keberadaan perpustakaan di Indonesia saat ini kurang mendapatkan perhatian, entah karena perpustakanya yang kurang representative atau karena minat masyarakatnya untuk menggunakan perpustkaan yang belum ada. Namun saya mendapatkan informasi dari saudara dan teman yang tinggal dan berkunjung ke Jakarta, beberapa perpustakaan di Jakarta saat ini sangat bagus dan representative untuk dijadikan tempat belajar atau hanya sekedar hangout. Salah satunya perpustakaan HB Jassin di Taman Ismail Marzuki.
Melihat foto-foto perpustakaan HB Jassin yang juga di dominasi warna kayu, dengan desain interior yang menarik, menumbuhkan optimisme saya, bahwa Indonesia juga bisa, hanya soal waktu saja. Keberadaan perpustakaan HB Jasin ini tidak terlepas oleh kepemimpinan mantan gubernur Anies Baswedan, revitalisasi perpustakaan menjadi salah satu program yang telah direalisasikan atas janji politik beliau di tahun 2017.
Perlu kita akui bahwa negara yang maju tidak bisa terlepas dari pusat literasinya. Perpusatakaan adalah salah satu usaha untuk membangun budaya literasi untuk mengedukasi generasi yang lebih baik di masa yang akan datang. Seperti yang tertuang dalam master plan (dokumen perencanaan tata ruang sesuai fungsi lahan) perpustakaan-perpustakan di Barcelona 2030, adalah membangun pilar utama yang meliputi, reading, education, technology, knowledge, culture and community serta membangun jaringan yang lebih luas ke 45 perpustakaan lainnya, termasuk perpustakaan yang akan dibangun selanjutnya. Informasi bisa kita dapatkan di link ini; www.barcelona.cat .
Jika suatu saat berkunjung ke Eropa, sempatkan untuk mencari perpustakaan terdekat ya, semoga semakin banyak yang mengunjungi perpustakaan akan memantik semangat kita membangun perpustakaan di negara Indonesia tercinta.
Foto: Caesar M Putri
Editor: Dini K. M
Lihat foto dan baca artikel ini saya sampai terpesona melihat bagaimana di Eropa minat baca masih sangat tinggi. Di Indonesia yang ada minat tiktokan 🙈
Hi kak, semoga minat baca di Indonesia juga makin tinggi ya, dan didukung perpustakaan2 yg memadai.