WNI di Lebanon Dievakuasi ke KBRI Usai Israel Bombardir Beirut

Pasukan Israel membombardir Jenah, Beirut pada Jumat (27/9/2024) malam. Sebanyak 85 bom penusuk bunker dikerahkan dengan masing-masing bahan peledak seberat 100 kg.

Serangan itu menghancurkan enam gedung apartemen dan melukai 91 orang, menurut Kementerian Kesehatan Lebanon seperti yang telah dilaporkan Al Jazeera.

Serangan tersebut menargetkan Sekretaris Jenderal Hizbullah Hassan Nasrallah, dan terkonfirmasi meninggal dunia pada Sabtu (28/9/2024). Akibat serangan ini, masyarakat Lebanon dicengkeram rasa cemas berkepanjangan.

Wakil Ketua PCINU Lebanon Muhammad Alhafidz Lutfhi menyampaikan kondisi terkini Warga Negara Indonesia (WNI) yang tinggal di Lebanon pasca serangan tersebut. Ia mengatakan, WNI dan Nahdliyin telah berhasil dievakuasi usai serangan Israel.

WNI dan warga Nahdliyin saat ini telah dievakuasi di Kedutaan Besar RI (KBRI) di Beirut, mengingat serangan udara yang sangat masif di Beirut. Proses evakuasi WNI ke KBRI di Ba’abda, Beirut telah dilakukan sejak Sabtu (28/9/2024) pagi, tak lama setelah Israel melancarkan serangan pada Jumat malam.

Gencarnya serangan Israel ke Beirut baru-baru ini membuat para WNI mempertimbangkan kepulangan ke Indonesia. Menurut Alhafidz, keadaan di Beirut saat ini semakin memanas setelah serangan skala besar yang dilakukan Israel. Namun, WNI belum dapat segera kembali ke Tanah Air karena kondisi yang belum mendukung.

Bandara saat ini terblokir, tidak ada maskapai yang melakukan penerbangan ke Kota Beirut. Para WNI masih harus menunggu waktu dan aktivitas bandara kembali normal untuk proses evaluasi.

Rencana kepulangan para WNI ke Tanah Air yang akan dilaksanakan merupakan gelombang keempat. Sebelumnya, KBRI di Beirut telah memulangkan WNI dalam tiga gelombang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *