Kebersamaan Diaspora Indonesia Merayakan Idul Fitri 1446 H di Caracas, Venezuela
Di tengah keramaian ibu kota Venezuela, aroma opor ayam dan rendang tercium harum dari sebuah sudut kecil di Caracas. Hari ini, diaspora Indonesia di kota ini berkumpul untuk merayakan Idul Fitri 1446 Hijriah, menutup bulan Ramadan dengan kebersamaan yang penuh makna. Meski jauh dari tanah air, semangat silaturahmi dan tradisi Lebaran tetap hidup, menjadi jembatan yang menghubungkan hati mereka dengan Indonesia.


Perayaan diawali dengan Salat Id berjamaah di Masjid Sheikh Ibrahim Bin Abdulaziz Al Ibrahim yang berjarak tidak jauh dari KBRI Caracas dengan seluruh keluarga dan kerabat. Setelah salat, sekitar 50 warga Indonesia yang tinggal di Caracas berkumpul di KBRI Caracas yang dihias sedemikian rupa menjadi pusat perayaan idul fitri. Meja-meja dipenuhi hidangan khas Lebaran yang disiapkan bersama-sama sejak sehari sebelumnya. Ada opor ayam, sambal goreng ati, dan tentu saja ketupat yang dibuat dengan daun pisang lokal—sebuah usaha kreatif mengingat sulitnya menemukan bahan tradisional di Venezuela.
KUAI RI Caracas, Basana Sidabutar
Perayaan diawali dengan sambutan dari KUAI RI Caracas, Bapak Basana Sidabutar dan dilanjutkan dengan doa. Setelah itu, para diaspora berbaris untuk bersalaman, saling meminta maaf atas khilaf yang mungkin terjadi selama setahun terakhir. Bagi diaspora Indonesia di Caracas, Ramadan tahun ini terasa istimewa. Di tengah tantangan ekonomi dan politik yang melanda Venezuela, kebersamaan ini menjadi oase bagi mereka untuk saling menguatkan.

Bagi diaspora Indonesia di sini, Idul Fitri 30 Maret 2025 bukan sekadar hari raya, melainkan simbol ketahanan, kebersamaan, dan cinta pada tanah air yang tak pernah pudar, meski jarak dan waktu memisahkan. Dengan semangat ini, mereka berharap dapat terus menjaga tradisi dan identitas Indonesia di tanah rantau, sembari menantikan Ramadan dan Lebaran berikutnya dengan penuh suka cita. Taqabbalallahu minna wa minkum—semoga Allah menerima amal ibadah kita semua.