Perpustakaan di Moskow Ini Simpan Harta Karun Sastra Indonesia

Dr. Victor A. Pogadaev – Moskow

Di jantung kota Moskow, sangat dekat dengan Kremlin dan Lapangan Merah, di sebuah Gedung lama antik, terdapat Pusat Sastra Oriental dari Perpustakaan Negara Rusia yang pada masa Soviet dikenal dengan nama Perpustakaan Lenin (Leninka). Pusat ini didirikan pada bulan November 1993 dan mempunyai koleksi lebih dari 900 ribu bahan cetakan dari abad ke-16 hingga saat ini dalam 230 bahasa Asia dan Afrika (seluruh koleksi Perpustakaan Negara Rusia melebihi 47,4 juta bahan cetakan. Koleksi ini meliputi buku, majalah, surat kabar, terbitan berkala, kartografi rekaman musik, seni, dan pidato (dalam media CD dan DVD).

Koleksi tambahan terdiri dari kamus bahasa, monograf, dan karya ilmiah tentang studi oriental, buku referensi umum, dan ensiklopedia dalam bahasa Rusia dan bahasa Eropa. Buku tambahan tersebut disimpan di tujuh ruang baca Pusat dan digunakan untuk kepentingan umum. Di antaranya adalah ruang Sastra Jepang, sastra negara-negara Timur Dekat dan Timur Tengah serta Afrika, sastra negara-negara Asia Selatan dan Asia Tenggara, termasuk Indonesia, sastra Cina dan negara-negara Asia Tengah, sastra Ibrani dan Yiddish, sastra negara-negara Kaukasus dan Asia Tengah, ruang-ruang sastra negara-negara Persemakmuran Negara-Negara Merdeka (Bekas Republik Uni Svyet).

Koleksi bahasa Indonesia mencakup lebih dari – 7,5 ribu unit. Dari jumlah tersebut 3.1 ribu buku dan 4.4 ribu majalah. Kebanyakannya terdiri dari publikasi sejak abad ke-20. Bahasa Indonesia menjadi bahasa resmi pada tahun 1945, jadi buku-buku Indonesia tertua dalam koleksi Pusat termasuk dalam koleksi bahasa Melayu. Ada sekitar 40 buku dari abad ke-19 yang dicetak di Indonesia di Batavia dalam bahasa Melayu. Yang tertua di antaranya adalah “Sistem Ukuran dan Berat di Jawa dan Belanda” (Batavia, 1864), buku cerita “Laba-laba Merah” (1875) serta “Malaica Collectanea Vocabularia. Koleksi Kamus Bahasa Melayu: Jerman-Melayu, Latin-Melayu, Melayu-Latin” (Batavia, 1707). Yang terakhir itu masuk dalam daftar buku-buku yang paling berharga di Federasi Rusia.

Patut disebutkan bahwa ada beberapa manuskrip Melayu dan salah satunya Syair Almarhum Baginda Sultan Abu Bakar di Negeri Johor karya Na Tian Piet.

Kamus Umum Bahasa Indonesia edisi tahun 1951 Abdoel Moeis “Salah Asuhan” edisi tahun 1967 Tentunya karya-karya penulis dan penyair Indonesia modern juga disimpan di sana.

Direktur Pusat Marina Melanyina menyebut beberapa nama yaitu Ali Haji, Marah Rusli, Abdoel Moeis, Сhairil Anwar, Sutan Takdir Alishahbana, Utuy Tatang Sontani, Asrul Sani, Pramoedya Ananta Toer, Ajp Rosidi, Sitor Situmorang, Rendra W.S., Taufiq Ismail, Sutardji Calzoum Bachri, Danarto, Mokhtar Loebis, Sapardi Joko Damono, Abdul Hadi Wiji Muthari, Putu Wijaya. dan lain-lain.

Akhir-akhir ini saya sendiri banyak menyumbankan buku ke dalam koleksi Indonesia di Pusat itu. Sering selama konferensi ilmiah di Indonesia para peserta menghadiahkan buku mereka kepada saya, Sesudah membaca buku itu saya serahkannya kepada Pusat itu supaya orang lain juga bisa mengenalinya.

Penyerahan buku “Dongeng Negeri Kita” yang saya dihadiahkan pada tahun 2016 selama sebuah konferensi di Universitas Gajah Mada
Dua buah buku oleh Pramoedya Ananta Toer yang saya beli di Jakarta pada tahun 1980 diserahkan kepada direktur Pusat Sastra Timur di Moskow Marina Melanyina

Buku Al-Quranul-Karim Bacaan Mulia terjemahan H.B. Jassin yang dihadiahkan kepada saya oleh penerjemah sendiri pada tahun 1978 sekarang bisa dibaca di Pusat Sastra Timur di Moskow.

Buku Al-Quranul-Karim Bacaan Mulia terjemahan H.B. Jassin yang dihadiahkan kepada saya oleh penerjemah sendiri pada tahun 1978 sekarang bisa dibaca di Pusat Sastra Timur di Moskow

Setiap ruang baca tidak hanya menjadi tempat bagi para pembaca untuk menggunakan bahan-bahan dari dana Pusat dalam salah satu dari 230 bahasa di Asia dan Afrika serta sastra daerah dalam bahasa Rusia dan Eropa dari dana tambahan, tetapi juga menjadi pusat budaya dan pendidikan tempat siapa pun dapat mengambil bagian dalam salah satu dari sekian banyak aktivitas: pameran, konferensi, dan seminar, termasuk yang bertemakan sastra Indonesia.

Di antara berbagai acara terkini, terdapat tiga pameran: tentang dramawan Indonesia (Usmar Ismail. Armain Pane, Utuy Tatang Sontani, Abu Hanifah, Agam Wispi, Arifin Hairin Nur, Muhammad Ibrahim Ilyas, Agus R. Sarjono, Ajirabas dll.), tentang kamus Indonesia, tentang sastra Asia Tenggara.

Seminar, ceramah dan peluncuran buku juga menarik perhatian para peminat sastra Indonesia, antaranya, misalnya seminar internasional “Budaya Nusantara” (2019), meja bundar “Arsitektur negara-negara Asia Tenggara: sejarah dan modernitas” (2024), pameran “Dongeng-dongeng Timur” (antara bukunya ada buku ”Dongeng Indonesia” dalam terjemahan V.A. Ostrovsky, beberapa edisi sejak tahun 1956).

Beberapa peserta seminar “Budaya Nusantara”

Para orientalis terkemuka Rusia dari Akademi Diplomatik Kementerian Luar Negeri Federasi Rusia, Institut Negara-negara Asia dan Afrika Universitas Negeri Lomonosov Moskow, perwakilan dari Indonesia turut ambil bagian dalam seminar tersebut. Para peserta mendengarkan makalah tentang budaya, sastra, dan mitologi tradisional Indonesia serta deklamasi puisi dalam bahasa Indonesia dan terjemahanya ke dalam bahasa Rusia.

Pada peluncuran buku “Sejarah Indonesia melalui tokoh” yang kebetulan saya tulis (2023) aula Pusat penuh sesak dan ulasan buku itu yang dibuat oleh ketua penyelidik Institut Ketimuran Akademi Ilmu Pengenahuan Rusia Dr. Ekaterina Astafieva serta wartawan Rusia Tatiana Firsova didengarkan dengan penuh perhation oleh para hadirin yang setiap dari mereka mendapat senaskah buku itu secara gratis. Sokongan yang tak terhingga dalam penyelenggaraan peluncuran itu diberikan oleh Kedutaan Besar Indonesia di Moskow.

Suasana dalam aula waktu peluncuran buku “Sejarah Indonesia Melalui Tokoh”

Direktur Pusat, Marina Melanyina menatap masa depan dengan optimisme. Di antara rencana adalah penyelenggaraan pameran buku tentang kuliner Indonesia. Selamat datang!

Satu tanggapan untuk “Perpustakaan di Moskow Ini Simpan Harta Karun Sastra Indonesia

  • 7 Mei 2025 pada 16 h 47 min
    Permalink

    Saya selalu mengikuti tulisan Dr. Victor A. Pogadaev dan saya sangat salut dengan semangatnya mempromosikan bahasa Indonesia di Russia, luar biasa!

    Balas

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *