Kopi Indonesia Tembus Pasar Jerman Lewat Kolaborasi Meramanis dan Hoppenworth & Ploch

Halo, Sobat Surat Dunia, apakah di sini ada yang pecinta kopi? Saya salah satunya. Segala macam minuman kopi, entah hangat maupun dingin, selalu jadi kawan sejati untuk mengawali aktivitas atau sekedar membunuh rasa kantuk yang sering datang tanpa diundang. Hal ini cukup rutin saya lakukan, baik ketika masih di Indonesia, maupun saat sudah pindah ke Jerman.

Salah satu kedai kopi dan roastery dari Indonesia yang saya sering beli kalau ada event berbau Indonesia adalah Meramanis. Setelah lihat promo di media sosial, saya lihat promo event public cupping kopi Hoppenworth & Ploch x Meramanis di kawasan Sachsenhausen Frankfurt, tepatnya di Länderweg 21.

Nah, karena kebetulan hanya perlu jalan kaki 15 menit dari rumah, maka tanpa babibu langsung datangi pada hari Jumat 11 April 2025 lalu, apalagi saya cukup kenal dengan Kissia Groot Bramel dari Meramanis yang jadi host untuk acara ini.

Rupanya, cupping itu artinya proses mencicipi kopi untuk mengevaluasi aroma, rasa, dan kualitasnya. Ini biasanya dilakukan oleh barista, roaster, atau pecinta kopi untuk menilai karakteristik berbagai biji kopi, misalnya tingkat keasaman, body, aftertaste, dan aroma. Proses cupping biasanya terdiri atas beberapa langkah, seperti menggiling kopi secara kasar dan memasukkannya ke dalam cangkir kecil.

Kemudian kita bisa mencium aroma bubuk kopi kering (dry aroma). Selanjutnya, host akan menyeduh bubuk kopi dengan air panas langsung di cangkir (tanpa disaring). Setelah beberapa menit, kita bisa mengendus aroma basahnya (wet aroma) dan menghilangkan lapisan “crust” di atas permukaan kopi. Kemudian, para peserta atau hadirin dapat mencicipi kopi dengan cara diseruput keras agar kopi menyebar di seluruh lidah—ini membantu merasakan seluruh profil rasanya.

Sebenarnya, ini baru pertama kali saya datang ke event cupping, sehingga ini merupakan hal yang menarik lantaran ada beberapa jenis biji atau bubuk kopi yang ditawarkan.

Dalam event Hoppenworth & Ploch x Meramanis, kita bisa icip kopi dari Kolombia, Ethiopia, dan juga dari Indonesia yang dipromosikan oleh Meramanis. Meramanis bawa kopi dari sejumlah daerah di Indonesia, di antaranya dari Aceh, Jawa Barat dan Jawa Timur.

Kissia sebut event cupping ini sebagai langkah promosi kopi Nusantara, ”jadi yang pertama karena tujuan Meramanis kan untuk merepresentasikan kopi Indonesia di Jerman, yang kedua pengen lebih kenal sama kopi scene yang di Frankfurt itu seperti apa Sebenarnya kita sering ke Frankfurt, cuma kita pengen lebih kenal deketlah sama orang-orang di Frankfurt itu sukanya minum kopi apa sih?”

Dari public cupping ini, kalau saya suka kopi arabica asal Jawa Timur yang diberi nama Manis Merabella, karena rasanya bikin nyaman dan gak ngagetin hehehe..

Oh iya ada sekitar dua puluhan orang yang hadir di event ini. Tidak hanya diaspora Indonesia dan lokal Jerman, tapi juga sejumlah orang Korea ikutan event yang dihosting Michael dan Kissia yang keduanya bertemu di sebuah kompetisi bernama Coffee in Good spirit Germany. Gara-gara ajang tersebut, makanya tercetuslah kolaborasi ini, seru ya! Kissia dari Indonesia dan Michael dari Jerman.

Oh ya sobat Surat Dunia, Hoppenworth & Ploch adalah sebuah roastery dan kedai kopi yang berbasis di Frankfurt, Jerman. Mereka dikenal sebagai salah satu pionir third wave coffee di Jerman, dengan fokus pada kualitas tinggi, transparansi asal kopi, dan pendekatan artisans dalam proses roasting.

Sedangkan Meramanis Coffee merupakan roastery dan kedai kopi spesialti yang berlokasi di Köln (Cologne), Jerman. Mereka dikenal karena menyajikan kopi-kopi berkualitas tinggi yang diimpor langsung dari Indonesia, serta menawarkan pengalaman kopi yang unik dengan sentuhan budaya Tanah Air tercinta.

So, sobat Surat Dunia kalau kebetulan lagi mampir ke kota Cologne, bisa nih disambangi Kafe yang beralamat di Krefelder straße 7-9 Cologne ini, apalagi Meramanis ini sempat loh didatangi oleh mantan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno pada bulan Agustus 2024 silam. Terus nih, kalau sobat Surat Dunia penasaran dengan Meramanis Kafe-nya, nanti kapan-kapan saya datangi dan buat review-nya deh, setuju?