Ketika Secangkir Kopi Turki Menghangatkan Persahabatan Antarbangsa
Pada Jumat, 5 Desember 2025, di ruang hangat Yunus Emre Institute, aroma kopi khas Turki melayang di udara — membawa lebih dari sekadar cita rasa: sebuah jembatan budaya dan persahabatan. Melalui peringatan rutin Hari Kopi Turki Sedunia, Kedutaan Besar Turki di Indonesia mengundang masyarakat Indonesia untuk menyelami tradisi minum kopi yang telah membentang sejak setidaknya abad ke-16.
Kehadiran Talip Kucukcan—Duta Besar Turki untuk Indonesia—mengokohkan niat di balik acara ini. Menurutnya, kopi Turki bukan sekadar minuman: ia adalah simbol komunitas, kebersamaan, dan kerukunan. Meski Turki bukan produsen kopi, tradisi seduh-menyeduh kopi mereka telah membaur dengan nilai sosial — sebuah warisan budaya yang kini dibuka untuk dikenalkan ke Indonesia.
Momen ini terasa lebih bermakna karena bertepatan dengan peringatan 75 tahun hubungan diplomatik antara Turki dan Indonesia. Kopi, dalam hal ini, menjadi medium halus untuk memperkuat ikatan antar masyarakat — mempertemukan dua bangsa lewat cangkir, cerita, dan keinginan untuk saling mengenal.
Di sela-sela acara, pengunjung juga berkesempatan melihat kain tradisional karya abad ke-19 dari Turki — pengingat bahwa warisan budaya bisa melampaui rasa, menyentuh aspek seni, sejarah, dan identitas. Lewat kopi dan kain, diplomasi budaya menapak ke ruang personal: dari tempat pertemuan resmi ke meja obrolan antar sahabat.

