Dua Desainer Indonesia Tampil di Amazing Tokyo Fashion Week
Sepak terjang desainer muda Indonesia, tidak perlu dipertanyakan lagi eksistensinya di dalam dunia industri mode. Bagaimana tidak? kini karya-karya rancangan dari anak bangsa ini, semakin sering tampil di perhelatan pagelaran busana dunia internasional.
Seperti dua desainer Tanah Air yang memamerkan karya rancangannya di pagelaran busana Amazon Fashion Week Tokyo 2018, yang digelar pada 19-24 Maret 2018, yakni IKYK yang digawangi oleh Anandia Putri dan NY by Novita Yunus.
Melenggangnya kedua desainer ini diketahui mengikuti jejak Ranni Hatta dan BATEEW yang 2017 lalu juga berkesempatan tampil di Amazon Fashion Week Tokyo.
Menampilkan karya-karya rancangan di pentas pagelaran busana mancanegara, Anadia Putri atau biasa disapa Putri menyebutkan, dirinya menampilkan sekitar 20 looks koleksi yang terbagi dengan rasio 16 setelan busana wanita dan 4 setelan busana pria. Untuk fashion show kali ini, Putri mengaku mempersiapkan koleksi IKYK selama kurang lebih 4 bulan lamanya dengan menggunakan dominasi bahan bamberg sebagai bahan utama serta menonjolkan setelan busana wanita berhijab.
“Persiapan untuk fashion week Tokyo ini kurang lebih empat bulan, saya sempat research sedikit di area Tokyo dan sekitarnya. Untuk bahan sendiri, 80 persen koleksi akan menggunakan material bahan bamberg, ini tuh bahannya seperti lining yang biasanya untuk inner atau daleman tapi dikombinasikan dengan teknik kilting jadi pencampuran budaya Indonesia dan Jepang. Outfitnya nanti tuh layering berlapis, hangat tapi ringan dan adem banget enggak bikin keringetan. Breathable banget,” papar Putri dalam acara konferensi pers, Rabu 7 Maret 2017 di kawasan Senayan, Jakarta.
Selain menggunakan material bahan bemberg dan teknik kilting, Putri juga menambahkan, untuk koleksinya ia juga mengaplikasikan teknik khas Indonesia, bordir dan tenun dari Solo serta pemakaian motif ulos Mandailing, Tapanuli Selatan dengan permainan warna-warna seperti hijau pegunungan dan warna-warna tanah yang dikombinasikan dengan warna khas Tapanuli yang cerah berani alias bold seperti merah dan magenta terang.
Sementara itu, tidak berbeda dengan Putri, NY yang digawangi oleh Novita Yunus juga menyebutkan menampilkan karya-karya rancangan hasil pertemuan antara kebudayaan khas Jepang dengan kebudayaan khas Indonesia, yakni Sibori dan Batik dengan tema konsep yang diusung sedikit dark.
“Koleksi ini kita pakai teknik Sibori yaitu teknik pembuatan yang identik dengan Jepang, proses pembuatannya itu memakan waktu dua bulan sedangkan desainnya saja sebulan. Kita bawa lah teknik Sibori ini dan juga batik ke ajang fashion week. Konsepnya kan sedikit dark, jadi musik latar belakang yang kita hadirkan juga musik bernuansa perang,” pungkasnya.