Warga Indonesia Pertama di Belanda, Meninggal Karena Covid-19
Diduga almarhum Zulkifli Murad merupakan warga indonesia pertama di Belanda yang menjadi korban Covid-19. Eka Tanjung menangkap berita ini dari Facebook dan sumber lain.
Bapak Zulkifli Murad, wafat di RS Albert Schweitzer di Dordrecht hari Sabtu pagi 28 Maret 2020. Menurut pengamatan Serbalanda, inilah warga Indonesia pertama korban Covid-19 di Belanda. Berita ini disampaikan putri almarhum, Cholidah Murad di laman Fecebooknya;
Putrinya yang biasa disapa Cho ini menyebut penyebab kematian adalah Virus Corona. Dan dia juga membatalkan permintaan bantuan akan paket pakaian anti-Corona itu. Karena otoritas RS tidak mengizinkan pengurusan jenazah oleh keluarga dan kerabat. Sebelumnya Eka Tanjung menemukan larangan besuk sudah diberlakukan sejak almarhum dirawat di Rumah Sakit, beberapa hari sebelumnya. Dengan alasan demi menjaga kesehatan dan keselamatan pembesuk.
Pihak otorita kesehatan Belanda, tampaknya mengawasi ketat prosedur kesehatan. Sehingga ketika meninggalpun, keluarga dan kerabat tidak diizinkan menyentuh atau mendekati jenazah karena Virus Corona. Padahal dalam situasi normal, kerabat dan komunitas muslim biasa mengurusi dari awal hingga pemakaman. Tapi dalam keadaan pendemi ini yang dianggap situasi tidak normal almarhum hanya diantar oleh kedua anak tercintanya, anak keduanya sedang sakit sehingga tidak bisa keluar rumah. Terlihat juga ada beberapa kerabat yang ikut hadir. Jumlah yang mengantar jenazah diperkirakan hanya 8 orang.
Berita Duka ini juga mendapat banyak ucapan belasungkawa dan simpati dari kalangan rekan dan kerabat yang mengenal almarhum dan putrinya. Mereka menyampaikan doa dan ucapan terima kasih atas jasa-jasa almarhum ketika masih hidup. Baik dalam Bahasa Indonesia maupun Bahasa Belanda. Di bawah ini beberapa ucapan yang disampaikan warga indonesia di Belanda bagi almarhum dan untuk keluarga yang ditinggalkan;
Almarhum kelahiran Laroe Bolak Sumatra Utara itu semasa hidupnya aktif di komunitas muslim di mesjid di Ridderkerk dekat Rotterdam. Salah seorang murid pengajian, menyampaikan terima kasih dan bersyukur atas bimbingan “Oom Zul” dalam mengaji.
Hingga akhir hayatnya, beliau aktif di kepengurusan masjid Komunitas Muslim Maluku di Ridderkerk, Bait Al Rahmaa. Namanya masuk jajaran sebagai salah satu dewan pembina.