Ada Sekitar 40 Ribu Orang Keturunan Jawa Indonesia di Sri Lanka

Menurut salah satu tokoh keturunan Jawa Kinniya yang juga menjabat Registrar of the Trincomalee High Court, menyebutkan keturunan Jawa Indonesia di Sri Lanka saat ini berjumlah 40 ribu orang. Sedangkan orang Sri Lanka keturunan melayu sebagian besar keturunan Indonesia dan Malaysia yang saat ini berjumlah 60 ribu orang yang terdiri 80 % dari keturunan Indonesia. 

Populasi penduduk Kinniya Sri Lanka kurang lebih berjumlah 100.000 orang yang mayoritas pemeluk agama Islam yang sebagian besar dari etnis Moor Tamil dan sebagian lagi dari keturunan Jawa Indonesia. Kinniya merupakan kota yang terletak di pinggir pantai sebelah timur Trincomalle yang termasuk Provinsi bagian Timur Sri Lanka yang berjarak 240 km dari Colombo. Pada masa lalu, masyarakat keturunan Jawa di Kinniya pada umumnya berniaga mutiara dan gading.

Salah satu peninggalan keturunan Jawa di Kinniya yang menjadi kebanggan yaitu keberadaan “Masjid Jawa Jummah” yang masih digunakan hingga kini sejak abad 16 dan disahkan keberadaannya di atas tanah hibah oleh Pemerintah Inggris pada tahun 1904. Pada tanggal 11 Juli 1959, Department of Muslim Religious and Cultural AffairsPemerintah Sri Lanka menetapkan Mesjid Jawa Jummah sebagai Mesjid yang terdaftar secara resmi yang beralamat di Jalan Jawa Kinniya, Trincomalle.

Untuk tetap menjalin hubungan antara Indonesia dengan masyarakat keturunan Jawa Indonesia di Kinniya Sri Lanka ini, Duta Besar RI didampingi Pelaksana Fungsi Politik dan Pensosbud menghadiri undangan pada bulan Maret lalu dari tokoh masyarakat keturunan Jawa Indonesia tersebut yaitu A.L.M Lafeer, Attorney-at-lawyang juga pernah menjabat sebagai Duta Besar Sri Lanka untuk Jordania, Mohamed Naleem dan Dr. A. Ajith selaku pengurus Masjid Jawa Jummah.

Pertemuan Duta Besar RI dengan masyarakat keturunan jawa berlangsung secara lesehan di dalam Masjid Jawa Jummah. Dalam pertemuan, masyarakat keturunan Jawa menyatakan keinginannya untuk dapat menyambung ikatan bathin dengan para leluhurnya di Indonesia dan belajar Bahasa serta Budaya Indonesia. Dikemukakan juga mengenai sejarah kedatangan orang-orang Jawa ke Kinniya yang terjadi pada abad 16 dan 17 dan hingga kini keturunan Jawa menggunakan bahasa Tamil dan Melayu. 

Dubes RI Colombo menanggapi keinginan baik masyarakat keturunan Jawa di Kinniya untuk menyambung ikatan bathin dengan para leluhurnya di Indonesia dan ingin berkomunikasi dengan instansi terkait di Indonesia. Tersambungnya ikatan bathin bisa juga berarti peningkatan aktifitas people-to-peopleantara masyarakat Indonesia dan Sri Lanka. Dubes RI Colombo berharap adanya kerja sama antara Masjid Jawa Kinniya dengan Masjid di Indonesia. 

Pada kesempatan pertemuan, Duta Besar RI menyerahkan bahan promosi Indonesia berupa produk makanan Indonesia Indomie, buku pelajaran Bahasa Indonesia dan brosur pariwisata Indonesia.​

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *