Tumpeng dan Jajanan Pasar Indonesia Paling Diincar di Festival Gastronomi Rungis Paris
Indonesia menjadi tamu kehormatan di 50 tahun Rungis yaitu Festival Gastronomi untuk memperingati 50 tahunnya pasar internasional terbesar di dunia yang diadakan di Grand Palais tempat paling bergengsi di Paris. Pembukaan festival ini dibuka di stand Indonesia dengan acara pemotongan tumpeng yang dilakukan oleh Dubes KBRI Paris Arrmanatha Nasir.
Nasi tumpeng yang dianggap unik dan menurut pengunjung memiliki aroma sangat menggoda membuat para chef juga tamu yang hadir saling berebut untuk mencicipi masakan yang kebanyakan belum pernah mereka coba. Stand Indonesia adalah yang paling padat dikunjungi pengunjung, semua berusaha untuk bisa mencicipi nasi tumpeng dengan menu lauk pauknya yang menurut mereka sangat berbeda dengan masakan Asia lainnya. Semua yang mencicipi mengaku sangat kaget dengan rasa dari nasi kuning dan juga masakan pendampingnya yang dianggap bisa menciptakan keserasian citarasa di dalam mulut.
Begitu juga dengan jajanan pasar. Kue tradisional Indonesia ini, menurut para chef prancis selain memiliki bentuk yang spesial juga rasanya yang lezat.
Masakan indonesia ini dipersembahkan oleh chef Budi Prayitno dari restauran Indonesia yang merupakan restauran indonesia pertama di Paris. Chef Budi menyatakan justru yang dicari orang prancis di restaurannya adalah berbagai macam jenis nasi.
”Selama ini setiap banyak para tamu kita yang selalu menanyakan berbagai jenis nasi di restauran Indonesia. Nasi goreng, nasi kuning, nasi Padang, nasi Bali sampai nasi uduk komplit semua suka. Para tamu, selalu meminta masakan nasi dengan lauk pauknya dan juga mereka selalu memesan tempe, entah itu sebagai pembuka atau sebagai menu utama, pokoknya semua pada suka dengan masakan indonesia”, tutur Budi.
Indonesia bisa hadir di festival gastronomi ini berkat dukungan dari Visit Indonesia Tourisme Officer atau VITO Prancis dibawah naungan Kementrian Pariwisata. Direktur Vito Prancis Eka Moncarre menyatakan salah satu tujuan Indonesia hadir di acara ini adalah agar Indonesia bisa lebih aktif dan memiliki peluang lebih besar dalam menjual berbagai macam produk kuliner indonesia di Prancis.
”Kita ini sudah saatnya tidak hanya sekedar mempromosikan Indonesia tapi sudah waktunya untuk lebih aktif lebih agresif lebih berani istilahnya dalam menjemput bola, yaitu menjual. Dalam arti menjual berbagai produk entah itu kuliner atau gastronomi indonesia, rempah-rempah,bumbu-bumbu yang kita punya yang mana tidak semua negara atau di Eropapun banyak yang tidak tahu. Dan ini merupakan suatu kesempatan besar bagi Indonesia untuk meraih peluang tersebut. Karena itulah, kenapa VITO ikut serta dalam Festival Gastronomi di pasar Rungis ini yang merupakan pasar produk segar terbesar di Dunia untuk meraih peluang tersebut”, tegas Eka Moncarre menjelaskan kepada Surat Dunia.
Pemenang Master Chef Perancis Cyril yang kini terkenal sebagai pembawa acara kuliner, dirinya mengaku meski pernah berpergian ke negara Asia lainnya namun masakan indonesia baginya memiliki cita rasa tersendiri berbeda dengan masakan Asia lainnya.
Di acara festival gastronomi yang berlangsung selama 3 hari ini, Indonesia juga diminta untuk berbicara mengenai gastronomi, rempah dan bumbu Indonesia. Eka Moncarre dari VITO mengajak para kritikus kuliner untuk mencicipi berbagai kue indonesia. Salah satunya adalah klepon. Rupanya kue hijau ini menjadi icon jajanan pasar Indonesia di acara gastronomi ini karena memiliki tekstur yang kenyal dengan kejutan didalamnya.
Para pengunjung yang mencicipi juga mengaku baru kali ini mencoba kue berwarna hijau dilapisi dengan kelapa parut dan yang membuat mereka sangat suka adalah ketika memakannya mendapatkan kejutan manis yang meledak di mulut dari gula merah.
Dengan memperkenalkan Indonesia lewat gastronomi di Rungis ini bukan pariwisata Indonesia saja yang akan lebih dikenal namun juga gastronomi dan produk-produk Indonesia dan kebudayaannya yang dikemas lengkap secara kreative dan inovatif.