KJRI Jeddah Dorong Masuknya Bus Buatan Indonesia ke Arab Saudi
Dalam mendukung upaya pelaksanaan ibadah umrah dan haji pasca pandemi Covid-19, KJRI Jeddah upayakan masuknya bus-bus buatan Indonesia untuk hadir di Arab Saudi guna melayani para jemaah asal Indonesia.
Tim KJRI Jeddah yang dipimpin oleh Konsul Jenderal RI Jeddah, Eko Hartono, didampingi Konsul Ekonomi I, Dr. Windratmo, Kepala Teknis Urusan Haji, Dr. Endang Jumali, Kepala Indonesian Trade Promotion Center (ITPC), Rivai Abbas, dan Staf Teknis Perhubungan, Amiruddin Arsyad, melakukan pertemuan virtual dengan Kementerian Perhubungan RI, perusahaan Karoseri bus Indonesia dan perusahaan Massaril Haram Arab Saudi tanggal 25 November 2020.
Pertemuan membahas rencana penyediaan bus untuk musim Haji 2021 sekaligus tindak lanjut inquiry dari owner Massaril Haram, Omar Miski, yang berkeinginan untuk mendatangkan bus dari Indonesia sebagai salah satu angkutan jemaah haji dan umrah di Arab Saudi. Dalam pertemuan virtual ini, KJRI Jeddah mengundang perwakilan dari PT Adiputro dan PT Laksana.
Konjen Eko Hartono mengungkapkan bahwa apa yang dilakukan KJRI Jeddah saat ini merupakan tindak lanjut atas arahan Presiden RI, Joko Widodo, agar pengiriman jemaah haji dan umrah asal Indonesia juga dapat dimanfaatkan untuk mendorong peningkatan ekonomi nasional yaitu melalui penggunaan produk Indonesia. Dengan demikian diharapkan produk Indonesia dapat masuk ke Arab Saudi lebih banyak lagi.
Selanjutnya, Omar menyampaikan bahwa pihaknya ingin mendatangkan bus asal Indonesia dalam waktu dekat sehingga bus produk Indonesia dapat bersaing di pasar haji dan umrah tahun 2021. Jumlah jamaah umrah Indonesia adalah kedua terbesar setelah Pakistan, yaitu 1,2 juta jemaah. Sementara jumlah jemaah haji mencapai 231 ribu. Omar berharap masuknya bus Indonesia tahap pertama tersebut diharapkan dapat menjadi standar untuk jenis angkutan yang berasal dari Indonesia.
Menanggapi hal itu, para perwakilan perusahaan bus menyambut baik inisiatif KJRI Jeddah dan keinginan Omar Miski serta akan melakukan koordinasi dengan berbagai pihak terkait dengan persiapan untuk dapat memenuhi ketentuan dan persyaratan yang diperlukan agar dapat masuk di pasar Arab Saudi.