Indonesia Siap Kerja Sama Dorong Promosi ASEAN di Rusia
Dubes RI-Designate untuk Federasi Rusia, Jose Tavares, menyampaikan kesiapan Indonesia bekerja sama dan mendukung program Komite ASEAN Moskow (KAM) untuk meningkatkan solidaritas serta mempromosikan ASEAN di Rusia.
Hal tersebut dikemukakan Dubes Jose Tavares pada pertemuan Komite ASEAN Moskow (KAM) di Moskow, Rusia (24/12).
Pertemuan berlangsung hybrid, yaitu secara langsung dan daring, menyesuaikan situasi pandemi Covid-19.
Pada pertemuan KAM kali ini dilakukan evaluasi kegiatan selama tahun 2020 dan disepakati rencana kegiatan bersama tahun 2021. Para Duta Besar negara anggota ASEAN untuk Rusia juga menyambut hangat Dubes RI yang tiba di Moskow pada 13 Desember 2020.
“Saya merasa terhormat dan senang dapat bergabung dalam keluarga besar ASEAN di Moskow”, kata Dubes Jose Tavares yang sebelumnya menjabat Direktur Jenderal Kerja Sama ASEAN Kementerian Luar Negeri RI tahun 2016-2020.
Beberapa kegiatan bersama yang disepakati untuk tahun 2021, antara lain, penyelenggaraan ASEAN Day dan pertemuan dengan Kemlu Rusia.
Selain itu, secara resmi Dubes Viet Nam, Ngo Duc Manh, menyerahkan tongkat estafet Keketuaan KAM kepada Dubes Haini Hashim dari Brunei Darussalam untuk memimpin dalam periode satu tahun ke depan. Rotasi pergantian keketuaan dalam KAM disesuaikan dengan keketuaan di ASEAN.
KAM merupakan satu dari 54 Komite ASEAN di Negara Ketiga yang tersebar di dunia dan beranggotakan Perwakilan negara-negara anggota ASEAN di setiap negara di mana Komite tersebut berada. Saat ini semua negara anggota ASEAN memiliki Perwakilan atau Kedutaan Besarnya masing-masing di Moskow. KAM secara teratur bertemu dan bertukar pandangan tentang perkembangan hubungan ASEAN-Rusia serta mengkoordinasikan kegiatan bersama guna mempromosikan ASEAN di Rusia.
Rusia menjadi negara Mitra Dialog ASEAN sejak tahun 1996. Pemerintah Rusia telah mengakreditasikan Dubesnya untuk ASEAN sejak tahun 2009 dan membuka kantor Perwakilan Tetapnya untuk ASEAN di Jakarta yang diresmikan oleh Menlu Rusia, Sergey Lavrov, pada tahun 2017.