Mahasiswa Indonesia di Amerika Serikat Paparkan Riset Kesehatan Masyarakat, Farmasi, dan Gizi
Calon doktor dan master bidang Ilmu Kesehatan Masyarakat, Kefarmasian serta Gizi asal Indonesia di Amerika Serikat kembali memaparkan riset dan ide dalam Webinar Bincang Karya (Bianka) yang digelar Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Washington, D.C. atas kerjasama dengan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Kementerian Keuangan dan Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI) pada Selasa (19/4) malam lalu.
Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) RI di Washington, D.C., Popy Rufaidah menegaskan bahwa KBRI Washington DC konsisten menggelar Bianka guna meningkatkan minat generasi muda untuk melanjutkan studi ke Amerika Serikat dengan beasiswa pemerintah serta mendorong peningkatan kolaborasi riset dan pendidikan dengan universitas yang hadir pada webinar tersebut.
“Kami terus mendukung Merdeka Belajar makin mengglobal, salah satunya lewat mengupayakan bertambahnya jumlah SDM muda Indonesia yang ahli di bidang ilmu kesehatan masyarakat, kefarmasian dan gizi untuk belajar di AS. Selain itu, Bianka merupakan sarana membangun komunikasi antara ahli di Amerika Serikat dengan ahli di Indonesia untuk kolaborasi riset,” tutur Atdikbud Popy.
Diterangkan Atdikbud Popy, terdapat tiga mahasiswa yang memaparkan riset-risetnya. Kandidat doktor bidang Epidemiologi dari University of Hawaii at Manoa, Silvera Marolita Erari, menjelaskan risetnya mengenai kebiasaan masyarakat Papua mengkonsumsi pinang. Dituturkan Silvera, beberapa studi menunjukkan banyak potensi gangguan kesehatan yang mungkin ditimbulkan dari mengkonsumsi pinang seperti penyakit tuberkolosis, kanker mulut, bahkan kondisi berat lahir bayi rendah serta prematur.
Kandidat doktor bidang Ilmu Kefarmasian dari Virginia Commonwealth University (VCU), Hadi Sudarjat, mengungkapkan formulasi baru yang tercantum pada risetnya bagi penderita ketergantungan opioid atau yang biasa dikenal dengan “drug addiction”. “Riset saya bertujuan untuk menambah pilihan jenis terapi yang dapat meningkatkan patient compliance dan meningkatkan efektifitas obat dibandingkan dengan obat yang tersedia di pasaran saat ini,” tutur Hadi.
Kandidat master bidang Ilmu Gizi dari Cornell University, Muhammad Rizal, membahas riset mengenai bukti ilmiah tentang gizi sebagai dasar pembuatan kebijakan kesehatan. Salah satu yang sedang dikaji adalah apakah ada potensi penularan Covid-19 dari ibu menyusui ke anaknya.
“Saat ini, saya bersama rekan-rekan Ph.D mengerjakan updating untuk menjawab apakah menyusui dapat menularkan Covid dari ibu menyusui ke anaknya, dengan judul ‘Transmission of SARS-Cov-2 Through Breast Milk and Breastfeeding: A Living Systematic Review’. Saat ini sedang tahap screening paper. Jadi sebenarnya sudah dipublikasikan, tapi harus diperbaharui setiap bulannya,” jelas Rizal.
Staf Ahli Rektor Bidang Internasionalisasi dan Kerja Sama Universitas Sumatera Utara, Himsar Ambarita, memandu webinar. Direktur Beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), Kementerian Keuangan Republik Indonesia, Dwi Larso, dalam sambutannya, menekankan bidang kesehatan masyarakat memainkan peran penting dalam usaha penangan pandemi Covid-19. “Mulai menelusuri penyebaran virus, menguji vaksin, screening, tracking, hingga mengembangkan panduan kegiatan belajar mengajar serta bekerja di era pandemi,” ucap Dwi.
Menurut World Health Organization (WHO), lanjut Dwi, Indonesia menghadapi tantangan besar dalam bidang kesehatan yakni kurangnya tenaga kesehatan terutama di daerah terpencil. “Penyediaan akses pada pelayanan kesehatan yang memadai merupakan satu hal yang esensial untuk menjaga kesehatan seluruh masyarakat Indonesia,” terang Dwi.
Ditemui dalam kesempatan terpisah, Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat, Rosan P. Roeslani, menggarisbawahi peran penting dunia Kesehatan Masyarakat dalam membantu pemerintah menyusun kebijakan terkait pandemi Covid-19. “Ada peningkatan konsumsi vitamin, suplemen dan obat tradisional selama pandemi Covid-19 dimana hal ini menyebabkan sektor Kimia, Farmasi, dan Obat Tradisional menempati urutan tertinggi pada PDB di tahun 2020 yakni sebesar 9,39% year on year,” terang Rosan.
Menurut Dubes Rosan, saat ini pemerintah fokus pada penangan malnutrisi dan stunting sebagai upaya mewujudkan SDM Indonesia yang unggul dan kompetitif. Hal ini, menurut Rosan, membutuhkan peran aktif para ahli Gizi.
Perwakilan universitas ketiga mahasiswa melanjutkan studi hadir mempresentasikan program dan potensi kerjasama. Interim Dean, Thompson School of Social Work and Public Health dari University of Hawaii at Manoa, Tetine Lynn Sentell, mengatakan saat ini institusinya fokus pada beberapa bidang riset seperti riset pada komunikasi yang diperlukan bagi masyarakat adat di sana, penyakit kronis, promoi kesehatan, serta topik terkait Covid-19.
Director of Communications and Marketing dari Virginia Commonwealth University (VCU), V. Renee Russell, memaparkan beberapa beasiswa yang diberikan kepada mahasiswa seperti VCU International Student Scholarship, VCU Out-of-State Scholarship yang termasuk mahasiswa internasional, dan Merit-based Scholarships. “VCU menempati rangking 58 dalam penelitian yang didanai pemerintah,” tutur Renee.
Director of the Program in International Nutrition dari Cornell University, Saurabh Mehta, mendiskusikan riset yang tengah dikerjakan, seperti: Presition Nutrition, Lifecycle Nutrition, Sustainable Food and Nutrition Systems, serta Social Behavioral Nutrition for Health. “Semua ini dirancang untuk memahami bagaimana nutrisi mempengaruhi kesehatan, bagaimana kondisi penyakit mempengaruhi nutrisi, dan apa yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kesehatan secara umum,” ucap Saurabh.
Dihubungi dalam kesempatan berbeda, Ketua Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI), Jamal Wiwoho, mengungkapkan harapannya agar webinar serupa terus digelar. “Semoga webinar ini terus digelar dan dapat menjadi media penghubung antara mahasiswa dan para ahli di bidang Ilmu Kesehatan Masyarakat, Kefarmasian, dan Gizi di Amerika dan di Indonesia untuk melakukan kerja sama riset dan menemukan inovasi-inovasi terbaru,” tutur Jamal.