Perkuat Diplomasi Pendidikan dan Budaya, Dubes RI Kunjungi St. Petersburg Rusia
Dalam upaya mempererat hubungan dan memperkuat jaringan diplomasi antara Indonesia dan Federasi Rusia, Duta Besar Republik Indonesia untuk Federasi Rusia, didampingi oleh Pelaksana Harian (Plh.) Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) serta tim dari fungsi Penerangan, Sosial dan Budaya (PSB), telah melakukan kunjungan kerja ke St. Petersburg pada tanggal 17 hingga 20 Februari 2024. Dalam kunjungan kerja, Duta Besar bertemu dengan Perhimpunan Mahasiswa Indonesia Rusia (PERMIRA) di St. Petersburg, yang digelar pada 18 Februari 2024.
Dalam pertemuan penuh inspirasi ini, hadir 50 mahasiswa Indonesia, yang mana Duta Besar RI memberikan arahan dan nasehat mengenai situasi terkini kedua negara dan peranannya dalam mempromosikan Indonesia di Rusia.
“Para mahasiswa hendaknya taat pada peraturan setempat dan melakukan lapor diri secara daring untuk mempermudah pemantauan dan fasilitasi layanan perlindungan WNI oleh KBRI Moskow,” ujar Dubes Tavares. “Selain itu saya berpesan agar mahasiswa belajar dengan tekun dan studi tepat waktu serta nantinya kembali ke tanah air untuk mengamalkan ilmu yang dimiliki.”
Dubes Jose Tavares dan tim juga diterima Rektor St. Petersburg State University (SPBGU) Prof. Nikolay Kropachev di ruang kerjanya. Kedua pejabat membahas berbagai peluang kerjasama ke depan, seperti pendirian kampus cabang SPBGU di Ibu Kota Nusantara (IKN) dengan menggandeng mitra lokal, kesediaan SPBGU menjadi host university program Indonesian International Student Mobility (IISMA), dan penjajakan kursus Bahasa Rusia secara hybrid dengan kampus di Indonesia.
Selain itu Dubes Tavares juga menyampaikan apresiasinya atas prestasi Gerry Utama, mahasiswa S2 jurusan Geomorfologi Institut Ilmu Kebumian SPBGU yang terpilih sebagai mahasiswa Indonesia pertama dalam ekspedisi ke Antartika pada 1 Maret 2024 bersama Arctic and Antartic Research Institute (AARI).
“Saat ini ada 17 mahasiswa Indonesia di SPBGU dan kami berharap semakin banyak mahasiswa Indonesia yang belakar di sini,” ujar Profesor Kropachev. “Sesuai kebiajakan “Look to the East” maka kami menjadikan Indonesia salah satu prioritas Kerjasama kami dan kami telah Menyusun road map periode 2024 s/d 2026 dengan Indonesia,” tuntas pakar pendidikan Rusia ini.
Menutup kunjungan di St. Petersburg, Dubes Jose Tavares dan tim menghadiri pagelaran budaya “Indonesia Cultural Day” yang digelar mahasiswa dan Diaspora Indonesia di kampus SPBGU dan dihadiri 80 pengunjung termasuk pejabat kota St. Petersburg, pimpinan SPBGU, dan masyarakat Indonesia dan Rusia.
Dalam perhelatan sepanjang 3 jam ini, ditampilkan berbagai keunikan budaya Indonesia, seperti pemotongan nasi tumpeng kuning, lagu “Rayuan Pulau Kelapa” dalam bahasa Rusia, nomor tarian Saman; Kipas; Bajidot Kahot, Kembang Girang, wayang, dan tarian Maumere, yang dibawakan mahasiswa Permira St. Petersburg, Masyarakat Indonesia, tim tari Kirana Nusantara Dance dan Sanggar Dadali binaan KBRI Moskow.
“Terima kasih mahasiswa Indonesia yang telah menghadirkan keindahan seni, budaya, dan kuliner Indonesia kepada masyarakat kota St. Petersburg,” ujar Svetlana Banit, pengajar bahasa Indonesia di SPBGU. “Meski saya tahu dari beberapa kali kunjungan saya ke Indonesia, apa yang ditampilkan di sini hanya sedikit saja dari begitu beragamnya budaya dan kuliner di Indonesia.” tuntasnya.