Makanan Indonesia Meriahkan Pasar Tradisional Melbourne
Ada yang berbeda dengan Queen Victoria Market pada Bulan Ramadhan kali ini. Pasar tradisional yang terletak di jantung Kota Melbourne, Australia ini mendadak dipenuhi oleh pengunjung yang berburu makanan khas Indonesia.
Bahkan masyarakat muslim di Melbourne juga terlihat memenuhi antrean dari setiap stall untuk berburu takjil sebagai persiapan berbuka puasa. “Waktu saya dengar ada makanan Indonesia di Queen Victoria Market, langsung kepikiran harus segera berburu takjil sebelum kehabisan,” ujar Razan, diaspora Indonesia di Melbourne.
Indonesian Culinary Assosiation of Victoria (ICAV) bekerja sama dengan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Melbourne telah sukses menyelenggarakan festival jajanan Indonesia untuk pertama kalinya dalam kegiatan Indonesian Street Food Festival (ISFF) 2024 yang juga merupakan bagian dari Melbourne Food and Wine Festival (MFWF) 2024.
“Kami bangga dapat menggelar Indonesian Street Food Festival untuk yang pertama kali di pasar tradisional Melbourne dan harapan kami, ini dapat menjadi agenda tahunan yang bisa dinikmati oleh masyarakat Melbourne,” ujar Michael Samsir selaku Ketua Panitia ISFF 2024.
Festival yang diberi tema “From Bali to Jakarta” telah membawa para pengunjung menjelajah Indonesia melalui cita rasa jajanan makanan Indonesia dengan tidak hanya menawarkan keanegkaragaman gastronomi, tetapi juga kesenian dan budaya melalui tarian daerah, lagu dan musik daerah, pakaian adat, hingga seni bela diri.
Festival ini menjadi lebih istimewa dengan diperkenalkannya seni budaya Indonesia Timur kepada para pengunjung yang sebagian besar merupakan warga Australia. Suasana Indonesia Timur dihadirkan melalui pakaian adat Papua yang dikenakan oleh pembawa acara. Ada pula penampilan tarian daerah Nusa Tenggara Timur, kemeriahan line dance Maumere yang diikuti oleh para pengunjung, hingga workshop Papeda yang memberikan kesempatan kepada para pengunjung untuk mencicipi khasnya makanan yang terbuat dari sagu dan berasal dari pulau Maluku dan Papua. “I love Indonesian food especially when it’s spicy, so I’m glad that I come to this festival. One more thing, this is my first time trying papeda and ikan kuah kuning, it’s fantastic,” kata Giorgina, salah satu warga Australia.
Festival ini dihadiri oleh perwakilan Pemerintah yang turut mendukung keberlangsungan acara, di antaranya Konsul Jenderal RI di Melbourne, Kuncoro Waseso; Atase Perdagangan Canberra, Agung Haris Setiawan; serta perwakilan dari Direktorat Pembiayaan dan Direktorat Wisata Minat Khusus Kemenparekraf, Arya Galih Anindita.
Kehadiran mereka menambah gemerlap acara dan menunjukkan dukungan kuat untuk promosi budaya Indonesia di Australia. Tidak hanya hadir dalam kegiatan, seluruh tamu undangan pun mengunjungi stall-stall yang tergabung dalam Festival. Kunjungan tersebut merupakan bentuk penyampaian rasa bangga dan dukungan atas usaha para diaspora Indonesia yang berpartisipasi dalam mempromosikan Indonesia.
Dalam kesempatan itu, Kuncoro Waseso mengungkapkan kebanggaannya kepada ICAV yang telah menginisiasi kegiatan ini. “Saya juga berterima kasih kepada seluruh ikatan diaspora Indonesia yang telah membantu menyukseskan acara ini.”
Indonesian Street Food Festival tahun ini sukses menarik hati para pengunjung untuk menikmati makanan khas Indonesia. Selain merupakan perayaan kuliner yang meriah, acara ini juga menjadi wadah bagi pengembangan UMKM diaspora Indonesia di Melbourne yang sejalan dengan target program Pemerintah Indonesia yakni Indonesia Spice Up The World (ISUTW).
Kegiatan ini dapat terlaksana atas dukungan penuh dari Direktorat Pembiayaan Kemenparekraf, Garuda Indonesia, Atase Perdagangan Indonesia di Canberra dan para sponsor dari sektor swasta yakni Dapurnya Bubu, Ny Ratna Kitchen, PBK Noodle, Top One Finance, Garam Merica, YNJ, Indo Star, dan Kabo Lawyer. Adapun komunitas lainnya yang berpartisipasi antara lain IndOzfood dan IDN Victoria.