Masyarakat Filipina Antusias Tour ke Kapal KRI Bima Suci-945
Masyarakat Filipina memanfaatkan open ship KRI Bima Suci yang berlabuh di Pier 15 South Harbor, Manila, Filipina, Rabu, (16/10/2024). Mereka mengagumi keunikan kapal latih tiang tinggi untuk latihan dan praktik para Taruna AAL.
“Kapal ini unik, modern, dan besar, “ kata Daniel P. Marfil, Director, Center for Training, Assessment and Placement, Asian Institute of Maritime Studies saat menyaksikan KRI Bima Suci, Rabu, (16/10/24) di Pier 15 Port Harbor, Manila.
Daniel juga senang mendapat kesempatan melihat kapal latih tiang milik pemerintahan Indonesia yang berguna untuk siswa maritim yang dipimpinnya. Daniel mengatakan mereka senang diperbolehkan masuk ke kapal untuk para mahasiswa maritim tersebut. “Ini bagus untuk latihan para mahasiswa maritim, “ kata Daniel.
Tidak hanya kapal latihan milik Indonesia saja mereka menjadikan pengalaman dan pengetahuan studi. Daniel menyebutkan mereka juga mengunjungi kapal milik negara-negara lain yang singgah di Filipina. Italia, salah satu negara yang bulan lalu datang ke Filipina. “Kami juga menyaksikan kapal yang mirip milik Indonesia, hanya Indonesia lebih besar, “ ujar Daniel.
Tidak hanya mengagumi keunikan kapal, Daniel juga memanfaatkan kesempatan kunjungan ke kapal dengan memotret desain kapal dan berpotret bersama para kadet atau Taruna AAL.
Open ship kapal hari ini hanya diperkenankan untuk masyarakat Indonesia dan masyarakat Filipina. Sementara besok, mereka yang boleh mengunjungi KRI Bima Suci hanya Navy Filipina. “Besok para Navy Filipina akan sharing informasi bersama kami para kadet, “ ujar Sermadatar (P) Ramadhan Sulistyo yang bertugas jaga untuk mendampingi tamu yang datang ke KRI Bima Suci, Rabu, (16/10/2024).
Selain rombongan mahasiswa maritim, kunjungan openship juga dihadiri para siswa Canadian- American School.
Canadian-American School mengintegrasikan kunjungan murid ke KRI Bima Suci ke dalam program UN Week 2024 yang diselenggarakan sekolah tersebut. Kunjungan ke Bima Suci menurut Kepala Sekolah, Rodita Salonga, diharapkan dapat memberikan pengalaman dan pemahaman para siswa mengenai diplomasi, pertukaran budaya dan persahabatan antara bangsa. Rodita Salonga lebih lanjut menyampaikan kunjungan ke KRI akan memberikan kesempatan bagi siswa melihat secara langsung kapal tersebut dan peran delegasi ini. “Bagaimana negara-negara bekerja sama untuk menciptakan perdamaian dengan penekanan pada membangun jembatan antar bangsa, “ kata Rodita.
Albert, siswa sekolah Canadian – American School terlihat antusias ketika menyaksikan ada helm dengan bentuk hiu dan walrus (singa laut). “Kenapa hiu dan walrus ini ada di kapal, “ tanya Albert. Taruna AAL Sermadatar Pelaut Ramadhan Sulistyo menjelaskan dengan penuh kesabaran. “Hiu dan walrus ini akan dipakai untuk parade drum band di taman kota,” jawab Ramadhan. “Wow, apakah bisa ditonton semua orang?, “ tanya Albert. “Oh bisa, kamu bisa menontonnya di Taman Kota Sore ini, “ jawab sang taruna asal Jember ini. Albert, siswa kelas 5 asal Korea ini langsung menjawab pendek. “Menakjubkan.”
Para taruna yang terlibat parade drumband hari ini mengadakan gladi resik di lapangan parkir dermaga dimana KRI Bima Suci bersandar. Gloria taruna perempuan juga memimpin anak-anak yang datang dengan ekspresif. Welcome to Bima Suci. Dia lantas mengajak anak-anak berkeliling ke geladak.