Kolaborasi Gamelan dan Musik Moderen Memukau Masyarakat Kota Montpellier
KJRI Marseille melakukan kunjungan kerja ke kota Montpellier pada 14-15 Maret 2022 dalam rangka undangan dari asosiasi Collectif Koa asal Montpellier sebagai penyelenggara acara musik yang mendatangkan grup Gayam 16 dari Indonesia.
Grup asal Yogyakarta tersebut berkolaborasi dengan grup musik asal Prancis, Peemai, dalam sebuah proyek bertajuk “Gaga Gundul”. Mereka melakukan tur konser musik, masterclass, dan sesi latihan bersama di beberapa kota besar di Prancis, yakni Paris, Perpignan, Toulouse, Montpellier, St. Nazaire d’Aude, dan Grenoble.
Proyek kolaborasi ini awalnya direncanakan pada 2021, namun harus tertunda karena kondisi pandemi. Selain proyek “Gaga Gundul”, Gayam 16 yang terdiri dari Avyana Destyasti Lintang, Sudaryanto, Azis Rifkyanto, Bevy Hanterisk, dan Bagus Ariyanto Seputro Nasution juga menggarap proyek Dans L’ombre Du Ramayan berkolaborasi dengan musisi Alex Grillo. Alex Grillo adalah komposer dan musisi Prancis penggiat musik gamelan dan telah lama menjalin berbagai kerja sama dengan musisi gamelan asal Indonesia.
“Prancis membutuhkan musik Gamelan”. Tutur Alex Grillo. Ia juga menambahkan jika Prancis membutuhkan musik tradisional Indonesia khususnya Gamelan karena di dalamnya mengajarakan sistim kolektif atau kebersamaan yang sulit didapatkan dalam jenis musik barat.
Konjen RI KJRI Marseille Arief Basalamah yang mengunjungi langsung ke Cité des Arts di Montpellier menyatakan KJRI sangat mendukung atas kolaborasi antar dua grup seni musik ini.
“Kolaborasi ini merupakan sebuah kontribusi khususnya dibidang seni budaya Indonesia untuk diperkenalkan lebih luas kepada masyarakat Prancis dan kerjasama ini diharapkan bisa lebih ditingkatkan dan diperluaskan di masa yang akan datang tidak hanya dengan musik gamelan saja namun bisa dengan berbagai musik tradisional Indonesia lainnya.” Tutur Konjen RI Arief Basalamah.
Musisi Jazz yang juga dosen serta kompositer Alfred Vilayleck dari grup Peemai menyatakan, “kerjasama ini merupakan hal baru diperkenalkan khususnya di Montpellier dan ini merupakan sebuah ide yang bertujuan untuk memadukan dua jenis musik, yaitu tradisional dan barat, Indonesia dan Prancis dengan saling membawa ciri khas masing-masing instrumen dan memainkan komposisi musik dari kedua grup musik”
Sudaryanto dari Gayam 16 mengaku sangat mengapresiasi adanya kesempatan untuk berkolaborasi dengan berbagai musisi di Prancis. Sebelumnya mereka sempat melakukan konser berbentuk kolaborasi juga di Paris dan beberapa kota lainnya. “Dengan adanya kolaborasi seperti ini membuka peluang luas bagi para musisi dan musik tradisional di Indonesia khususnya Gamelan untuk bisa membuktikan jika musik tradisional Indonesia bisa dipadukan dengan berbagai musik lainnya, dan ini bisa membuat generasi muda semakin tertarik dengan musik-musik daerah kita.” Ungkapnya.
Sebelum konser pada 15 Maret 2022, KJRI Marseille berkesempatan meninjau Cite des Arts Montpellier yang merupakan salah satu fasilitas musik, tari, dan teater terbaik di Prancis. Cite des Arts dilengkapi dengan teknologi akustik serta peralatan terkini dengan luas total 10.000m2.
Konser yang diselenggarakan di auditorium berkapasitas 400 kursi tersebut berhasil memukau penonton yang hadir. Kolaborasi Gayam16 dan Peemai menghadirkan harmonisasi musik gamelan dan instrumen musik modern dengan unsur rock, jazz, dan elektronik yang mampu menciptakan warna baru.
Selain masyarakat Prancis, hadir juga diaspora Indonesia dan Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Montpellier yang ikut menyemarakkan dan memberikan dukungan atas penampilan Gayam16 di Montpellier.
Proyek “Gaga Gundul” direncanakan akan berjalan setidaknya hingga dua tahun kedepan. Selain rangkaian tur konser dan masterclass, Gayam16 dan Peemai akan melakukan rekaman musik hasil aransemen mereka.
Keren banget 👍👏
Ikut bangga lihat gamelan bisa go Internasional. Salam hormat untuk Gayam 16.
Ada videonya ? Penasaran ingin lihat hasil gabungannya. Keren banget pastinya ya.
salam hangat dari kami di Yogyakarta!
Salam Diaspora Bagusraja.
Anda bisa melihat videonya dichannel Surat Dunia.
Berikut linknya :
https://youtu.be/Y1JbbLj_lT0
Selamat menonton