Semarak Indonesia Hangatkan Kota Kazan

Acara yang berlangsung pada 29-30 November 2019 ditujukan untuk lebih memperkenalkan Indonesia kepada masyarakat setempat. Rangkaian kegiatan dilaksanakan di dua perguruan tinggi, di Kazan Federal University (KFU) dan Kazan State Institute of Culture (KazGIK).

Di awal musim dingin bersuhu sekitar -9°C KBRI Moskow telah menggelar Indonesian Day di Kazan, Republik Tatarstan, salah satu provinsi di Federasi Rusia yang sekitar 55% penduduknya beragama Islam.

Acara yang berlangsung pada 29-30 November 2019 ditujukan untuk lebih memperkenalkan Indonesia kepada masyarakat setempat. Rangkaian kegiatan dilaksanakan di dua perguruan tinggi, di Kazan Federal University (KFU) dan Kazan State Institute of Culture (KazGIK). Kazan berjarak sekitar 816 km ke arah Timur dari kota Moskow.

Para mahasiswi Kazan State Institute of Culture (KazGIK) mengikuti workshop tarian Angguk

Indonesian Day di KFU, 29 November diisi acara Pertemuan Duta Besar Republik Indonesia untuk Federasi Rusia merangkap Republik Belarus, M. Wahid Supriyadi dengan pimpinan KFU, kuliah umum dengan tema Indonesia-Rusia Menuju Kemitraan Strategis, pertunjukan seni budaya Indonesia, dan pemutaran film Laskar Pelangi. Para mahasiswa Indonesia di Kazan yang tergabung dalam Perhimpunan Mahasiswa Indonesia di Rusia cabang Kazan (Permirakaz) turut mendukung dan memeriahkan Indonesian Day bersama tim kesenian KBRI Moskow.

Penampilan lagu daerah Betawi

Dalam acara pertunjukan seni budaya ini dipersembahkan berbagai lagu seperti Sirih Kuning, Hujan Gerimis, Manuk Dadali, Ayo Mama, Rasa Sayange, Sowe Ora Jamu, Soleram, Bungong Jeumpa, dan Gebyar Indonesia. Lagu Rayuan Pulau Kelapa yang dinyanyikan dalam bahasa Rusia mengingatkan sejumlah penonton yang hadir akan hubungan Indonesia-Rusia di era tahun 60-an. Lagu tersebut sangat populer di era itu.

Selain pakaian batik, corak dan warna pakaian daerah tim kesenian Indonesia menambah semarak pertunjukan budaya saat ditampilkan berbagai tarian, yaitu tari Angguk (Yogyakarta), tari Indang (Sumatera Barat), tari Zapin Satelit (Riau), tari Cendrawasih dan Margapati (Bali), serta Pencak Silat.

Wakil Rektor Bidang Pendidikan Kazan Federal University Dmitry Tayursky dalam sambutan pembukaan pertunjukan budaya menyampaikan bahwa setiap orang mungkin lebih mengetahui Bali, tetapi Indonesia tidak hanya Bali dengan pantai-pantainya yang indah. Indonesia adalah negara yang sangat kaya dan menunjung tinggi nilai budaya.

“Pertunjukan budaya ini diharapkan dapat lebih mendorong peningkatan hubungan antara orang-orang Indonesia dan Rusia pada tingkat yang baru,” kata Dmitry Tayursky.

Regina Gabdrakhmanova, salah seorang mahasiswi KFU yang mempelajari bahasa Indonesia mengatakan sangat senang dan gembira dengan adanya Indonesian Day ini. Selain untuk lebih mengenal Indonesia, dia juga mendapatkan kesempatan bertemu dan berkomunikasi dengan orang-orang Indonesia, serta berpartisipasi dalam acara tersebut.

Selanjutnya pada pertunjukan gabungan antara tim kesenian KBRI Moskow dan KazGIK di gedung kesenian KazGIK, 30 November dipersembahkan tari Angguk dan Cendrawasih. Selain itu, diselenggarakan juga workshop tarian Indonesia, yaitu tari Angguk dan workshop wayang kulit yang diikuti para mahasiswa Institut tersebut.

Acting Rektor KazGIK, Roza Akhmadieva, mengungkapkan rasa gembira dan bangga atas kunjungan Dubes RI Moskow dan tim KBRI Moskow. Menurutnya, para mahasiswa sangat puas mengikuti workshop seni budaya Indonesia sehingga mereka dapat lebih dekat lagi mengenal Indonesia.
Roza Akhmadieva berharap adanya kerja sama yang lebih luas di bidang pendidikan dan kebudayaan dengan Indonesia. Ditambahkan bahwa pihaknya siap menyelenggarakan kegiatan budaya Indonesia di KazGIK.

Dubes Wahid menilai pendekatan kerja sama budaya melalui penyelenggaraan Indonesian Day seperti ini sangat penting. Indonesia dan Rusia merupakan negara multietnik, multibudaya, dan multibangsa.

Kuliah umum Dubes RI untuk Federasi Rusia merangkap Republik Belarus, M. Wahid Supriyadi

“Kita melihat para pengunjung penuh antusias mengikuti dan menghadiri Indonesian Day ini, baik pertunjukan budaya, pemutaran film, maupun workshop,” kata Dubes Wahid.  Indonesian Day di Kazan dijadikan juga untuk mempromosikan produk Indonesia, yaitu kopi dan mie goreng kemasan yang saat ini sudah masuk ke pasar Rusia. Para pengunjung, termasuk peserta workshop memperoleh kopi dan mie goreng kemasan produk Indonesia untuk dicoba dan dinikmati.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *