Seperti Apa Sih Lebaran Kurban di Turki?

 Dian Akbas – Turki

Apakah lebaran kurban di Turki lebih ramai daripada Idulfitri? Dua puluh tahun saya mengamati dan mengalaminya, menurut saya sih sama saja. Hanya, lebaran kurban lebih capek. Karena kami kaum wanita harus jadi tukang daging dadakan.

Di tempat pemotongan kurban

Begini tradisi kurban di Turki…

Saya akan menceritakan berdasarkan kronologi di hari pertama Iduladha. Pagi-pagi, kaum lelaki pergi ke masjid terdekat untuk melaksanakan salat Ied. Di Turki mayoritas menganut mazhab Hanafi. Dalam mazhab Hanafi, hanya kaum lelaki yang melaksanakan salat Ied.

Sepulang dari salat Ied, kaum lelaki pergi ke tempat pemotongan hewan kurban untuk memotong hewan kurban sesuai dengan antrean. Pemotongan hewan kurban tentunya tidak hanya satu hari saja saja. Tapi akan berlangsung selama hari tasyrik. Jadi, jika hari H antrean pemotongan sudah penuh, maka akan dilanjutkan keesokan harinya.

Dulu, pemotongan hewan kurban dilakukan perorangan di kebun masing-masing. Namun, sejak kurang lebih 10-12 tahun lalu, pemerintah mengeluarkan peraturan yang melarang pemotongan secara perorangan di sembarang tempat. Kemudian pemerintah kota menyediakan tempat pemotongan kurban di beberapa tempat. Orang-orang bisa memotong hewan kurbannya di tempat pemotongan yang terdekat dari rumahnya.

Setelah hewan beres dipotong, biasanya di sana hewan sudah dikuliti dan dipotong menjadi 4 atau 5 bagian besar dan dimasukkan ke dalam 2 atau 3 plastik putih besar (sesuai yang kami sediakan). 

Di rumah, kaum wanita menyediakan tempat untuk memotong daging kurban tersebut. Ketika daging sampai di rumah, diambil sebagian daging secukupnya untuk sarapan. Ya, tradisinya di pagi Iduladha, orang Turki langsung sarapan daging kurban. Bisa berupa tumis daging yang disebut et kavurması atau juga berupa tumis hati yang disebut ciğer kavurması.

Mungkin di antara para pembaca ada yang penasaran bagaimana resepnya et/ciĝer kavurması. Begini resep aslinya:

Resep et kavurması
Daging dipotong kotak
Lemak diiris kecil
Garam secukupnya
Lemak dioseng hingga mencair. 
Masukkan potongan daging dan beri garam, lalu dioseng hingga matang.

Orang Turki menikmati tumis daging/hati ini bersama roti, tidak lupa tumisannya ditaburi perasan lemon.

Bagi saya orang Indonesia yang terbiasa dengan masakan kaya bumbu, maka saya suka menambahkan bumbu-bumbu lain ke dalam tumisannya, seperti jahe, kunyit, ketumbar, dan lengkuas. Agar rasanya tidak hanya asin.

Nah, saat sarapan, et atau ciğer kavurması menjadi menu utama. Dilengkapi dengan makanan lain seperti pada sarapan Turki di hari biasa, yaitu: potongan timun, potongan tomat, buah zaitun hitam atau hijau, keju, dll sesuai selera. Dan yang pasti harus ada satu teko teh untuk minumnya.

Setelah beres sarapan, kaum wanita memulai profesi tukang daging. Saya pun demikian. Sebetulnya kegiatan potong memotong daging kurban di hari kurban ini merupakan shock culture bagi saya. Pertama kali melakukannya pada tahun 2005, saya merasa syok harus memotong daging begitu banyak. Setiap lebaran kurban di Bandung tahu beres saja. Semua dikerjakan oleh panitia kurban di masjid. Semua warga terima beres. 

Ya, sejak tahun 2005, dan sekarang sudah 20 tahun pengalaman. Sepertinya saya sudah menjadi tukang daging profesional  rumahan. Alhamdulillah suami mau membantu. Ia bertugas memotong tulang dan daging yang berukuran besar menggunakan satır bıçak. Kemudian saya akan melanjutkan dengan mengguntingnya menjadi ukuran yang lebih kecil. Saya lebih suka menggunakan gunting daripada pisau. Menurut saya menggunakan gunting bisa lebih cepat. Lalu saya akan packing semua daging sesuai kebutuhan. 

Saya juga memisahkan daging yang akan diberikan kepada yang tidak berkurban. 

Jika bicara tentang et kavurma di hari kurban, mertua saya biasanya membuat banyak makanan ini, bisa sepanci besar. Ketika ada tamu yang berkunjung, maka et kavurma tersebut menjadi suguhan utamanya.

Ya, saat lebaran kurban, menjadi tradisi juga saling berkunjung sesama tetangga dan kerabat. Di setiap rumah selalu tersedia permen dan/atau coklat.

Anak-anak pun masih melakukan tradisinya meminta permen ke para tetangga (sama seperti Idulfitri). Sepanjang hari, dipastikan anak-anak di sekitar akan berdatangan secara berkelompok atau perorangan. Dengan kita memberinya permen/coklat, mereka sudah merasa senang. Ucapan selamat lebaran pun saling dilontarkan saat interaksinya.

Ucapan selamat dalam bahasa Turki seperti ini: Kurban Bayramımız Mübarek Olsun (Selamat Hari Iduladha

Selain tradisi di atas, di Turki pun setiap lebaran ada tradisi mudik. Di keluarga kami, jika mudik saat lebaran kurban biasanya pergi setelah beres dengan urusan daging kurban.

Oh iya satu lagi, tradisi membeli baju lebaran. Sebagai pemilik toko baju, saya jadi tahu setiap menjelang lebaran kurban pun, orang Turki punya tradisi membeli baju lebaran. Pembeli baju untuk lebaran kurban tidak sebanyak saat Idulfitri. Hal ini bisa dipastikan karena lebaran kurban uangnya dialokasikan untuk membeli hewan kurban.

Begitulah tradisi lebaran kurban di Turki. Semoga artikel ini dapat mengobati rasa penasaran para pembaca sekalian.

Note: 
cara membaca beberapa bahasa Turki di atas.
et kavurması = et-ka-wur-ma-seu 
ciğer kavurması = ji-yer-ka-wur-ma-seu
satır bïçak = sa-teur-beu-cak
Kurban Bayramımız Mübarek Olsun = kur-ban-bay-ram-meu-meuz-muu-ba-rek-ol-sun




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *