Indonesia Tampilkan Keindahan Budaya dan Sejarah di Bihar Museum Biennale 2025
Patna, India — Indonesia kembali menunjukkan kekayaan budayanya di kancah internasional dalam ajang Bihar Museum Biennale 2025 yang mengusung tema “Global South: Sharing Histories”. Melalui pertunjukan seni dan diskusi ilmiah, Indonesia menjalin hubungan budaya dan sejarah yang erat dengan India.

Acara dimulai dengan penampilan tiga tarian tradisional Indonesia yang memukau para penonton. Tarian Puspanjali dari Bali membuka pertunjukan dengan nuansa penghormatan dan keanggunan. Dilanjutkan dengan Lentik Rengganis dari Jawa Tengah yang memikat dengan gerakan lemah gemulai, serta Lincah Rempah dari Riau yang penuh semangat dan menggambarkan jejak jalur rempah yang menghubungkan Indonesia dan India sejak masa lampau.

Menambah kekayaan makna dalam ajang ini, Dr. Agus Widiatmoko menyampaikan presentasi tentang hubungan sejarah antara Nalanda Mahavihara di Bihar dan Candi Muaro Jambi di Sumatra. Kedua situs ini merupakan pusat pembelajaran agama Buddha yang berkembang pada abad ke-7 hingga ke-12, dan menjadi bukti kuat ikatan intelektual dan spiritual antara dua peradaban besar di Asia Selatan dan Tenggara.

Kehadiran Indonesia dalam biennale ini menjadi simbol dari jalinan persahabatan dan pertukaran budaya yang terus berlanjut, memperkuat posisi negara-negara Global South dalam menyuarakan sejarah dan warisan bersama di panggung dunia.