Indonesia Kirim 40 Tenaga Kesehatan TNI untuk Misi Kemanusiaan di Gaza
Sebagai wujud nyata solidaritas dan kepedulian terhadap krisis kemanusiaan yang tengah berlangsung di Palestina, Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pertahanan (Kemhan) dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) secara resmi memberangkatkan 40 tenaga kesehatan militer untuk menjalankan misi kemanusiaan di wilayah El Arish (Mesir) dan Gaza.
Pelepasan resmi tim tenaga medis ini dilakukan di Kantor Kemhan, Jakarta, dan dihadiri langsung oleh Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto. Dalam sambutannya, Menhan menegaskan bahwa kehadiran tenaga kesehatan Indonesia merupakan bagian dari diplomasi kemanusiaan sekaligus penguatan komitmen terhadap perdamaian dunia.

“Bangsa Indonesia harus menunjukkan sikap solidaritas dan kemanusiaan. Ini adalah tugas mulia yang mencerminkan nilai-nilai luhur bangsa,” ujar Prabowo saat memberi pembekalan.
Detail Misi
- Tim terdiri dari 40 personel medis TNI, termasuk dokter, perawat, dan tenaga pendukung lainnya.
- 25 orang diberangkatkan ke Rumah Sakit Apung milik Uni Emirat Arab di El Arish, Mesir.
- 15 personel selanjutnya disiapkan untuk bertugas di Rumah Sakit Lapangan Indonesia di Rafah, Gaza, menyesuaikan dengan perkembangan situasi keamanan.
- Seluruh tenaga kesehatan akan menjalani rotasi bulanan, guna menjamin keberlanjutan layanan serta keselamatan tim.
Sebelum diberangkatkan, para personel telah mengikuti pelatihan intensif di Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian (PMPP) TNI, Sentul, selama lima hari. Mereka dibekali dengan kemampuan teknis, kesiapsiagaan di wilayah konflik, serta pemahaman tentang situasi kemanusiaan di Palestina.
Fasilitas dan Dukungan
Selama penugasan, personel medis akan didukung oleh fasilitas akomodasi yang memadai, termasuk akses internet, makanan, layanan kebersihan, dan ruang istirahat. Pemerintah memastikan bahwa seluruh kebutuhan logistik terpenuhi guna menjaga kesehatan dan kesiapan tim selama bertugas.
Komitmen Indonesia
Misi ini merupakan kelanjutan dari komitmen Pemerintah Indonesia dalam mendukung perjuangan rakyat Palestina dan memberikan bantuan nyata dalam kondisi darurat. Keikutsertaan tenaga kesehatan TNI dalam operasi ini juga menjadi bagian dari strategi diplomasi kemanusiaan yang aktif dan konstruktif di kancah internasional.