Produk Indonesia Mendominasi Pangsa Pasar Mesir
Produk Indonesia mendominasi pangsa pasar Mesir sebesar 1,45 persen dan beberapa produk komoditas pangan Indonesia menjadi primadona di peringkat pertama.
Mesir merupakan salah satu mitra dagang prospektif bagi Indonesia. Mesir yang memiliki populasi kurang lebih 100 juta jiwa mengimpor lebih dari 80% kebutuhan produk pangannya dari dunia diantaranya minyak goreng, minyak nabati, margarin, kopi, teh, rempah-rempah dan produk pangan lainnya. Dalam neraca perdagangan Mesir dengan Indonesia, pada periode Januari-Maret 2020, Indonesia surplus sebesar USD 238,42 juta (Rp. 3,50 triliun). Produk Indonesia mendominasi pangsa pasar Mesir sebesar 1,45 persen dan beberapa produk komoditas pangan Indonesia menjadi primadona di peringkat pertama.
Peningkatan nilai ekspor Indonesia ke Mesir dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya adanya pembebasan bea masuk untuk beberapa produk seperti kopi, minyak sawit dan turunannya. Selain itu ada peningkatan permintaan pasar untuk produk-produk seperti bukuk kakao, butter, kacang-kacanganan, kelapa karena pembeli ingin mencapai target pasar menjelang konsumsi bulan Ramadhan. Bahan-bahan tersebut digunakan untuk bahan baku produk kue kering, roti, biskuit, wafer, manisan dan makanan ringan lainnya.
Duta Besar Helmy Fauzy mengungkapkan bahwa kapasitas produksi Indonesia masih memungkinkan untuk ekspor ke Mesir meskipun di tengah-tengah pandemi global COVID-19. Hingga saat ini sebagian besar kontrak dagang pembeli Mesir dengan eksportir Indonesia masih berjalan lancar.
Di masa Pandemi COVID-19 ini, KBRI Kairo tetap berkomunikasi dengan buyer potensial melalui pemanfaatan media sosial, mempromosikan produk-produk unggulan Indonesia secara daring, membangun komunikasi secara kekeluargaaan dengan pembeli potensian maupun pembeli baru.
“KBRI Kairo terus berupaya agar sektor komoditas produk pangan Indonesia tetap melejit dan memberi kontribusi besar bagi pasar Mesir, walaupun tengah menghadapi hantaman akibat pandemi COVID-19,” ungkap Duta Besar Helmy Fauzy.
Sumber KBRI Kairo