Kursus Kebangsaan Pertama bagi Anak-Anak Diaspora Indonesia di Frankfurt
Untuk pertama kalinya, KJRI Frankfurt menggelar kursus kebangsaan dengan nama Indonesischer Soziokultur Kurs bagi anak-anak Dispora Indonesia yang tinggal di Jerman, khususnya di Wilayah Kerja KJRI Frankfurt.
Kursus ini diperuntukkan bagi anak-anak Indonesia yang lahir/besar di Jerman. Tidak sedikit dari anak-anak ini yang belum mengetahui sejarah kemerdekaan Indonesia maupun mengenai kehidupan sosial dan budaya di Indonesia. Tujuan dari kursus ini adalah untuk mengenalkan sejarah, keragaman suku bangsa, bahasa dan budaya yang berkembang di Indonesia. Hal tersebut disampaikan oleh Ibu Risa W.S. Wardhani, Konsul Penerangan Sosial Budaya KJRI Frankfurt.
Acara ini dibuka secara resmi oleh Konsul Jenderal RI Frankfurt, Bapak Acep Somantri. Dalam sambutannya beliau menyampaikan betapa besarnya bangsa dan negara Indonesia. Indonesia memiliki 17.000 pulau, 1.331 suku bangsa dan 652 bahasa daerah. Dengan jumlah suku bangsa dan bahasa daerah yang sangat beragam, orang Indonesia hidup berdampingan dalam toleransi. Indonesia juga merupakan negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia dan merupakan negara demokrasi ketiga terbesar dunia.
Di bidang hubungan Internasional, Indonesia merupakan salah satu pelopor Gerakan Non-Blok (GNB), Konferensi Asia Afrika (KAA), dan anggota negara-negara G-20. Indonesia juga telah menjadi negara Upper Middle-Income Country. ‘’Kami ingin agar anak-anak ini mengetahui berbagai hal tentang Indonesia untuk nantinya bisa diceritakan kepada teman-temannya di Jerman’’ demikian disampaikan oleh Konsul Jenderal RI dalam akhir sambutannya.
Kursus kebangsaan diberikan secara daring mengingat situasi pandemi COVID-19 yang masih berlangsung. Kursus ini diberikan sebanyak 9 kali pertemuan mulai dari tanggal 18 Oktober 2020 dan berakhir pada 13 Desember 2020 di setiap hari minggu.
Mata pelajaran dari kursus ini antara lain sejarah kemerdekaan Indonesia, Pancasila, Sumpah Pemuda, serta paparan mengenai suku bangsa dan kebudayaan yang ada di Indonesia. Kursus disampaikan dengan menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa Jerman mengingat para peserta yang berjumlah 27 orang adalah anak-anak yang lahir dan besar di Jerman sehingga banyak yang belum lancar berbahasa Indonesia.
Wilayah Kerja KJRI Frankfurt mencakup enam negara bagian yang terletak di sebelah selatan Jerman yaitu Hesse, Baden Württemberg, North Rhine Westphalia, Bavaria, Rhineland Palatinate dan Saarland. Jumah WNI di wilayah kerja KJRI Frankfurt tercatat 14.200 orang. Ini merupakan jumlah terbesar di wilayah Eropa setelah Belanda dan Inggris.