Bantu WNI dari Hasil Laporan Kesulitan Uang Untuk Memenuhi Kebutuhan Pangan

Laporan diterima langsung melalui nomer whatsapp resmi +965 97602020 maupun tidak langsung melalui media sosial dan organisasi masyarakat Indonesia (ormas), seperti Forum Diaspora Indonesia di Kuwait/FDIK.

Kuwait City, Kuwait – KBRI Kuwait menerima laporan WNI yang mulai atau sudah kesulitan uang untuk memenuhi kebutuhan pangan. Per 2 April 2020, KBRI menerima laporan 240 WNI yang terdampak situasi ini. Dengan perkembangan penanganan Coronavirus per 14 April 2020, jumlahnya meningkat menjadi sekitar 1.700 WNI.

Pada 14 April 2020, Duta Besar RI Bapak Tri Tharyat dan staff KBRI Kuwait secara paralel melakukan distribusi paket bahan pangan sekaligus mengecek kondisi WNI di berbagai titik. Selama pekan kedua terakhir, tim Fungsi Protokol-Konsuler dan Ketenagakerjaan KBRI Kuwait telah melakukan distribusi juga ke berbagai titik. WNI yang terdampak tinggal di berbagai daerah seperti Sharq, Jahra, Fahaheel, Abu Halifa, Kuwait City, Jleeb dan Mahboulla. Dalam hal ini, dilakukan koordinasi keamanan dengan Kepolisian untuk distribusi di Jleeb dan Mahboulla yang sedang dikarantina secara regional.Implementasi aturan penanganan Covid-19 di Kuwait memasuki pekan kelima.

Jam malam secara nasional diperpanjang menjadi pukul 17.00-06.00 dari sebelumnya sampai pukul 05.00. Pekan lalu, Pemerintah Kuwait memutuskan untuk melakukan lock down di Mahboulla dan Jleeb Al Shuyoukh, seiring meningkatnya kasus penularan Covid-19 di dua kota tersebut. Langkah pencegahan penularan juga ditingkatkan di tempat umum yang masih buka, seperti supermarket.

Sejak awal, distribusi dilaksanakan dengan prinsip akuntabilitas, yaitu melalui verifikasi dan komunikasi. Verifikasi dilakukan agar bantuan diterima untuk WNI yang benar-benar memerlukan. Berbagai organisasi masyarakat Indonesia (ormas), termasuk FDIK juga menjaga komunikasi dengan KBRI agar bantuan bahan pangan dapat sesegera mungkin disampaikan kepada WNI. Per 14 April 2020, jumlah total bantuan pangan yang telah didistribusikan baik oleh KBRI maupun ormas mencapai 860 paket.

Perkembangan jenis kebutuhan

Selain bahan pangan, biaya sewa tempat tinggal dan tiket one-way pulang ke Indonesia juga menjadi permintaan. Sebab, perusahaan juga mulai mengalami kesulitan finansial. Untuk itu, komunikasi dilakukan secara intens, termasuk video conference mingguan KBRI-ormas yang rutin dilakukan sejak 22 Maret 2020. Sebagai bentuk solidaritas, ormas bersama-sama memikirkan rencana keberlanjutan bantuan untuk sesama WNI.

Situasi ini tidak luput dari perhatian Pemerintah Kuwait yang terus melakukan langkah penanganan maksimal di berbagai bidang, termasuk mempersiapkan paket kebijakan ekonomi untuk mengamankan sektor bisnis di dalam negeri. Sementara itu, distribusi makanan siap santap dan bahan pangan gratis banyak dilakukan di berbagai tempat di Kuwait, yang dijaga ketat oleh petugas Polisi. Donasi disponsori oleh perorangan, yayasan amal dan instansi Pemerintah Kuwait sendiri. Sejalan dengan semangat ini, pengusaha ternama Kuwait Jamal Abdel Hamid Khaled Al Mutawa diberitakan berkomitmen memberikan diskon 25% biaya sewa periode April-Juni 2020 untuk gedung properti di bawah perusahaannya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *