Indonesia Usulkan Kerjasama ASEAN dan Rusia Tangani Covid-19
Sebagaimana diketahui Indonesia saat ini menjadi koordinator kerja sama ASEAN-Rusia. Pandemi ini harus menjadi momentum untuk bangun kerja sama yang lebih kuat antara ASEAN dan Rusia yang telah terjalin sejak 1996.
ASEAN terus mengembangkan kerja sama dengan Rusia, sebagai salah satu mitra wicara dalam upaya penanganan COVID-19 melalui Special ASEAN-Russia Foreign Ministers Meeting on COVID-19 (17/06/2020). Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi Indonesia sebagai country coordinator kemitraan ASEAN-Rusia periode 2018-2020 bersama dengan Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov memimpin jalannya pertemuan sebagai Co-Chairs.
“Pandemi ini merupakan fenomena unprecedented dan memiliki dampak ekonomi dan sosial yang sangat besar, dimana negara-negara Asia Timur adalah salah satu kawasan yang paling terdampak,” ucap Menlu RI dalam pembukaan pertemuan ini. Menlu RI juga garisbawahi bahwa pandemi harus menjadi momentum untuk bangun kerjasama yang lebih kuat antara ASEAN dan Rusia.
Dalam kapasitas nasional, Menlu sampaikan usulan kerjasama ASEAN dan Rusia pada 3 (tiga) isu utama. Pertama, kerja sama dalam pengembangan vaksin dan obat-obatan. Menlu menekankan bahwa kolaborasi ASEAN-Rusia dibutuhkan untuk menjamin akses dan harga yang terjangkau bagi seluruh negara. “Rusia memiliki teknologi yang baik, dimana 9 dari sekitar 130 kandidat vaksin saat ini berasal dari Rusia. Sertifikasi Avifavir dan Levilimab sebagai obat bagi pasien COVID-19 di Rusia juga menunjukkan perkembangan menggembirakan” tambah Menlu RI.
Kedua, Indonesia mendorong penguatan kerjasama kesehatan melalui berbagai mekanisme yang telah ada di ASEAN. Hal ini dapat dilakukan melalui pembentukan mekanisme untuk pencegahan penyakit menular di ASEAN; dukungan ASEAN Covid-19 Response Fund melalui mobilisasi dana kerja sama ASEAN – Rusia yang telah ada; pembentukan regional reserve of medical supplies; dan serta pengembangan kapasitas untuk kedokteran militer.
Ketiga, Menlu RI sampaikan bahwa ASEAN dan Rusia harus bekerja sama dalam pemulihan ekonomi pasca COVID-19. “Kita memerlukan kolaborasi dua organisasi ekonomi kawasan, ASEAN dengan Eurasian Economic Commission (EEC) seperti yang telah disepakati dalam MoU ASEAN-EEC,” tutup Menlu RI.
Pertemuan menghasilkan Statement of the Special ASEAN-Foreign Ministers’ Meeting on COVID-19 yang menegaskan dengan kesepakatan antara lain peningkatan kerjasama dalam kapasitas sistem kesehatan publik, COVID-19 ASEAN Response Fund dan regional reserve of medical supplies, perlindungan warga negara ASEAN dan Rusia, kedokteran militer, vaksin dan obat obatan serta upaya pemulihan paska pandemi.
Rusia telah secara resmi menjadi mitra wicara ASEAN sejak Juli 1996 dan telah memiliki Perwakilan Tetap untuk ASEAN di Jakarta sejak Agustus 2017. Sebagai country coordinator Indonesia memiliki 3 (tiga) fokus utama yaitu kontra-terorisme, keamanan siber, dan penanganan bencana. Di bawah coordinatorship Indonesia, Rusia berhasil melakukan elevasi kemitraan menjadi Mitra Strategis ASEAN di tahun 2018.