Repatriasi Mandiri WNI Pertama dari Tunisia
Dalam upaya untuk tetap memberikan perlindungan bagi WNI di tengah pandemi COVID-19, KBRI Tunis pada hari Rabu, 8 Juli 2020, telah memfasilitasi repatriasi mandiri seorang PMI-PLRT asal Cirebon a.n. Sdri. Aci. Ybs bekerja pada seorang majikan WN Libya di Dubai, PEA, dan diajak berkunjung ke Tunisia pada awal Maret 2020.
Ketika kemudian Tunisia menutup perbatasannya dari sejak 22 Maret 2020 untuk membendung penyebaran COVID-19, Sdri.Aci menjadi tertahan di Tunisia bersama dengan keluarga majikan.
Sebelum kepulangannya tersebut, KBRI Tunis menampung ybs dari sejak awal bulan Juli 2020. KBRI juga memastikan majikan memberikan semua hak-hak Sdri. Aci meliputi gaji, tiket pulang ke Indonesia dan biaya tes PCR (polymerase chain reaction).
Kepulangan Sdri. Aci ke Indonesia bersama-sama dengan 5 orang WNI lainnya yang tinggal di Tunisia. Rombongan tersebut menggunakan maskapai Emirates via Dubai, dan akan tiba di Bandara Soekarno-Hatta pada tanggal 9 Juli 2020.
Ini merupakan rombongan repatriasi mandiri WNI pertama dari Tunisia yang kembali ke tanah air. Selain PMI, para WNI yang kembali ke Indonesia di antaranya adalah mahasiswa yang telah menyelesikan studinya di Tunisia, dan WNI yang mengunjungi anggota keluarganya di Tunisia.
Tunisia mengumumkan kasus COVID-19 pertamanya pada tanggal 2 Maret 2020, dan mengambil langkah drastic melakukan total lockdown dan menutup perbatasannya sejak tanggal 22 Maret.
Pada tanggal 27 Juni 2020, perbatasan kembali dibuka dan akses penerbangan internasional kembali diizinkan memasuki Tunisia, setelah negara Maghribi tersebut menyatakan telah menang melawan COVID-19. Per tanggal 8 Juli 2020, jumlah kasus aktif di Tunisia sebanyak 121 kasus dari total 1221 kasus. Tidak ada WNI yang terjangkit COVID-19 di Tunisia sampai saat ini.