Masyarakat Muslim Indonesia di Sydney Lakukan Salat Idul Adha Dengan Patuhi Protokol Kesehatan
Umat muslim di Sydney laksanakan Salat Idul Adha di Masjid Al Hijrah, Sydney dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat dan jumlah terbatas.
“Hari Raya Idul Adha mengajarkan kita semua untuk memaknai ketaatan dan kesabaran sebagaimana dicontohkan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail,” ujar Konjen RI di Sydney, Heru Subolo mengawali kegiatan salat. Konjen Heru juga para jamaah untuk mendoakan para pemimpin, tenaga kesehatan, dan seluruh masyarakat Indonesia agar senantiasa diberikan kekuatan, kesabaran, dan perlindungan dalam menghadapi pandemi Covid-19.
Sementara itu, Ustadz Romzy Ali dalam khutbahnya menyampaikan kepada para jamaah untuk senantiasa berbuat kebaikan dan menolong siapapun yang membutuhkan bantuan, terutama dalam menghadapi situasi pandemi.
Pelaksanaan Salat Iduladha di Masjid Al Hijrah tidak hanya diikuti oleh masyarakat dan diaspora Indonesia, tetapi juga oleh warga muslim lainnya. Pelaksanaan salat tahun ini dikoordinasikan oleh sejumlah komunitas muslim, termasuk oleh komunitas muslim Indonesia, Center for Islamic Dakwah and Education.
Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, pelaksanaan Shalat Idul Adha di masjid-masjid yang berada di Sydney pada tahun ini harus dilakukan secara terbatas dan hanya boleh diikuti oleh maksimal 100 orang jamaah dengan tetap menerapkan protokol kesehatan, termasuk aturan physical distancing dengan jarak 1,5 m. Hal ini sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan Pemerintah Negara Bagian New South Wales (NSW).
Sebagai informasi, sejak tanggal 24 Juli 2020 Pemerintah Negara Bagian NSW kembali menerapkan kebijakan restriksi menyusul adanya sejumlah kasus positif baru Covid-19 di Sydney, di antaranya pengurangan kapasitas pengunjung di restoran, fasiltias olahraga, acara pernikahan dan pemakaman, serta tempat ibadah